PEMBARUAN.ID – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bersama Satgas Imunisasi Dewasa telah mengeluarkan rekomendasi terbaru terkait vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat dewasa.
Dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi di Indonesia, rekomendasi ini dianggap sebagai langkah penting dalam memerangi penularan virus yang masih berlangsung.
Dalam sebuah kegiatan diskusi media yang berlangsung di Rumah PAPDI, Rabu (06/03/2024), para ahli seperti Dr. dr. Sally A. Nasution, Sp.PD K-KV, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi Sp.PD K-AI, dan Dr. dr. Sukamto Koesnoe Sp.PD K-AI, bersama dengan moderator dr. Suzy Maria Sp.PD K-AI, serta perwakilan dari Bio Farma turut hadir untuk membahas rekomendasi tersebut.
Menurut rekomendasi PAPDI 2023, kelompok masyarakat yang disarankan untuk menerima vaksinasi Covid-19 termasuk orang dewasa usia 18-59 tahun, lansia di atas 59 tahun, orang dewasa dengan indikasi medis atau komorbid seperti penyakit jantung, penyakit hati kronis, penyakit ginjal (gagal ginjal, hemodialisis, penyakit ginjal stadium akhir), penderita diabetes melitus tipe 2, infeksi HIV, kondisi imunokompromais sedang-berat, wanita hamil, serta petugas kesehatan.
Indovac: Pilihan Vaksin Dalam Negeri
Vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia adalah Indovac, yang diproduksi oleh Bio Farma. Vaksin ini berbasis protein subunit rekombinan dan telah mendapatkan Izin Edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak Desember 2023.
Dengan efikasi di atas 80 persen, Indovac terbukti efektif dan aman dalam mencegah penularan dan komplikasi akibat Covid-19 di Indonesia.
Regulasi dan Akses: Langkah Menuju Kesetaraan
Regulasi terbaru dalam Surat Edaran Dirjen Farmalkes mengizinkan akses mandiri terhadap vaksin Covid-19.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi bagi masyarakat yang membutuhkannya. Vaksin Indovac menjadi salah satu opsi yang dapat diakses melalui jalur mandiri.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan semakin meningkat, memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi yang masih berlangsung. (***)