PEMBARUAN.ID – International Pediatric Association (IPA) bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia dan berbagai pihak terkait menyelenggarakan Workshop Champion Imunisasi Nasional di Jakarta pada akhir pekan lalu, didukung oleh Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF) dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Workshop ini menjadi forum bagi pemangku kepentingan, ahli, dan advokat imunisasi dari seluruh Indonesia untuk mengatasi tantangan krusial dan meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh negeri.
Dalam pidatonya, Dr. Naveen Thacker, Presiden International Pediatric Association (IPA), menekankan pentingnya pertukaran pengetahuan, berbagi praktik terbaik, dan kolaborasi untuk mengatasi keengganan terhadap vaksin dan disinformasi seputar imunisasi.
Salah satu fokus utama workshop adalah Imunisasi HPV. Meskipun cakupan Imunisasi HPV2 tinggi secara nasional, namun masih terdapat ketidakmerataan di beberapa provinsi, serta tantangan terkait keengganan terhadap vaksin ini.
Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Kepala Satuan Tugas Imunisasi IDAI, menyoroti bahwa studi vaksin HPV menunjukkan tidak adanya efek samping serius, sambil menegaskan bahwa vaksinasi HPV adalah strategi yang efektif dan hemat biaya untuk mencegah kematian dan morbiditas akibat HPV.
Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon.), Direktur Eksekutif IPA, menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk organisasi profesional, dalam sosialisasi vaksin HPV dengan tujuan mencapai eliminasi kanker serviks pada tahun 2030.
Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), Ketua Pengurus Pusat IDAI, menyoroti pentingnya penyelesaian kesenjangan cakupan vaksinasi melalui diskusi dan perencanaan strategis guna menciptakan solusi yang dapat diimplementasikan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
Indonesia menjadi negara kedua setelah Nigeria yang menyelenggarakan Workshop Champion Imunisasi Nasional, dengan fokus pada merumuskan rencana aksi komprehensif untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh negeri.
Program ini direncanakan berlangsung selama 2 tahun dengan tujuan memobilisasi champions nasional untuk memperluas jaringan informasi dan advokasi vaksinasi di wilayah masing-masing, dengan dukungan dan pengawasan dari IPA dan IDAI, untuk memperkuat upaya imunisasi dan melindungi kesehatan generasi masa depan. (***)