logo pembaruan
list

Gelar Pameran, Sekolah Seni Tubaba Angkat Tema ‘Seni Untuk Masa Depan’

Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Sekolah Seni Tubaba akan menggelar resital (pentas/pameran akhir) pada hari Sabtu, 4 Mei 2024, pukul 16:00-18:00 WIB, di Ulluan Nughik, Panaragan, Tulang Bawang Barat.

Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Anggara mengatakan, program ini bertujuan sebagai pelatihan pendidikan karakter/pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang digagas oleh pemerintah daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat dan sejumlah seniman dari berbagai kota di Indonesia.

Menurut Semi, pada tahun 2024 kegiatan ini didukung oleh Dinas Pendidikan dan Dana Indonesiana, sebuah platform kerjasama Kemendikbudristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

“Sejak bulan Februari 2024, program tahun ini telah melibatkan dua ratus orang peserta, terbagi ke dalam empat kelas utama: Musik, Seni Rupa, Teater dan Tari,” kata Semi melalui keterangan tertulisnya.

Semi mengatakan, pada resital nanti kelas musik yang akan menampilkan pertunjukan gitar dan vokal ensemble, pameran karya drawing dan karya lukis dari kelas seni rupa, pementasan teater anak dan remaja dari kelas teater, dan pertunjukan tari dari kelas tari anak dan remaja.

Pameran ini menurutnya, melewati sekira 17 kali pertemuan, peserta dengan rata-rata usia 6 hingga 17 tahun, belajar berbagai materi kesenian yang titik tekannya bukan semata pada aspek teknis, melainkan pembatinan dan pemaknaan pada setiap proses penciptaannya.

“Setiap peserta didik diajak untuk mampu mengembangkan diri menjadi pribadi yang unggul dan lebih berkualitas dalam menatap fase kehidupan selanjutnya, sesuai dengan tema program tahun ini “Seni untuk Masa Depan’,” kata Semi.

Sementara, terkait kurikulum dari program pelatihan kesenian, kata Semi, dirancang sedemikian rupa dengan koridor utama pengenalan diri dan lingkungan sekitar. Setiap peserta diajak melihat kisah, peristiwa, menafsirkannya, dan mewujudkannya ke dalam karya persentasi akhir di kelasnya masing-masing.

Selain itu, lanjut Semi, kurikulum tahun ini juga dirancang agar peserta didik memiliki rasa empati, solidaritas, kesetaraan, kerja keras, dan pemahaman tentang lingkungan.

Diketahui, tim kerja Sekolah Seni Tubaba 2024; Konseptor program Semi Ikra Anggara, fasilitator: Widuri, Anggi Prayoga, Jhon Heryanto, Alexander Gebe (Teater) Mustofa, Suvi Wahyudianto (Seni Rupa), Kiki Windarti, Naya Isnaini, Khusnul, Ahmad Susantri (Tari), Chandra Purwakanti, Edythia Rio W, Yoyon Gideon (Musik).

Dengan direktur program Jhon Heryanto. Khoirul Hartoko dan Ezed Qyoko bekerja sebagai humas, sementara Novi Muryanti mengelola manajemen program.

Semi melanjutkan, dalam kurun waktu delapan tahun, program yang digagas secara kolaboratif oleh pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat dan sejumlah seniman ini, kini dijalankan secara independen oleh Yayasan Pendidikan Seni dan Ekologi.

Tidak bertujuan menjadikan peserta didik menjadi seniman, tapi melalui setiap tahapan proses kesenian peserta didik bisa mendapatkan manfaat bagi keseharian dan masa depan mereka.

Menurutnya program Ini, telah melahirkan kurang lebih 3.500 alumni yang kini bekerja di berbagai medan profesi. Pola pendidikan karakter dengan metode pelatihan kesenian yang intensif, sistematis dan berkelanjutan yang digagas oleh sebuah pemerintah daerah mungkin hanya satu-satunya di Indonesia. (sandika)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Terkait

Copyright © pembaruan.id
All right reserved