logo pembaruan
list

Meniti Prestasi: Kisah Persiapan Lampung Menuju PON Aceh-Sumut 2024

Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Dalam balutan kesunyian gedung Mahan Agung yang terletak di jantung Provinsi Lampung, sebuah pertemuan tertutup mengungkap dinamika persiapan kontingen daerah untuk ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024.

Rapat koordinasi yang dihelat pada Rabu, 28 Februari 2024 lalu, bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan sebuah strategi untuk mengulang sukses dan memperbaiki kekurangan masa lalu.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, yang juga menjabat sebagai Ketua KONI Provinsi Lampung, dengan tegas menginginkan lebih dari sekadar partisipasi; ia mendambakan kemenangan.

Namun, ambisi ini bukanlah tanpa tantangan. Dengan 54 cabang olahraga yang lolos, tekanan untuk mempersiapkan atlet dan pelatih dengan sumber daya terbatas menjadi nyata.

“Kita harus belajar dari pejuang kemerdekaan,” kata Djunaidi, membandingkan situasi saat ini dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun terbatas dalam fasilitas, lanjut Arinal, semangat juang harus tetap menyala. Ini bukan hanya tentang olahraga, tapi juga tentang membangun karakter dan kebanggaan regional.

Arinal secara khusus menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran dan sarana prasarana, mengingatkan pada prestasi sebelumnya di PON Papua, dimana Lampung berhasil masuk 10 besar.

“Prestasi tersebut diraih di tengah kondisi KONI yang kurang baik. Kini, dengan situasi yang lebih stabil, harapan untuk prestasi yang lebih cemerlang semakin besar,” tuturnya.

Pesan tersebut bukan hanya retorika. Brigjen TNI (Purn) Amalsyah Tarmizi, Ketua Harian KONI Provinsi Lampung, mengungkap data dan target yang ambisius: 367 atlet, 128 pelatih, dan 54 manager siap berlaga. Dengan target perolehan 30 medali emas, 29 perak, dan 26 perunggu, persiapan terasa semakin intensif.

Namun, di balik angka dan target, tersembunyi cerita tentang bagaimana atlet dan pelatih berjuang menghadapi tantangan, mulai dari keterbatasan fasilitas latihan hingga kebutuhan finansial.

Sebuah investigasi mendalam mengungkap betapa pentingnya dukungan moral dan material bagi mereka yang berjuang demi nama daerah di kancah nasional.

“Kami berbicara dengan beberapa atlet dan pelatih, yang meskipun tidak dapat kami sebutkan namanya, membagikan kisah perjuangan mereka. Kisah tentang pagi-pagi berlatih di fasilitas yang jauh dari memadai, tentang harapan yang dibangun di atas pengorbanan, dan tentang mimpi yang terus dikejar meskipun jalan terasa berat”.

Pada akhirnya, persiapan menuju PON Aceh-Sumut 2024 bukan sekedar tentang medali. Ini tentang semangat, dedikasi, dan bagaimana sebuah provinsi menggalang kekuatan untuk menunjukkan yang terbaik, tidak hanya untuk mereka sendiri, tetapi juga untuk membuat bangga rakyat Lampung dan pemerintahannya.

Ini adalah narasi tentang harapan, perjuangan, dan cita-cita yang berusaha diwujudkan dalam setiap lompatan, pukulan, dan langkah para atlet Lampung. (Ar)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Terkait

Copyright © pembaruan.id
All right reserved