Perjalanan Suci yang Dilukis Kebesaran Hati

Alumni TN1 Mengumrohkan Guru-guru SMA Taruna Nusantara

PEMBARUAN.ID – Di balik keriuhan kehidupan sehari-hari, terdapat cerita-cerita yang menyentuh hati, seperti yang terjadi di SMA Taruna Nusantara, di mana para alumni dari angkatan pertama telah mengukir sejarah dengan memberangkatkan para guru dan pendidik mereka untuk melaksanakan ibadah umroh ke tanah suci.

Inisiatif mulia ini, yang bermula pada 3 Maret 2024, diwujudkan oleh “TN-Satu Institute,” sebuah kelompok alumni yang berdedikasi tinggi.

Ya, sedikitnya 51 orang, termasuk Pamong dan keluarga mereka, mendapatkan kesempatan emas ini.

Perjalanan suci yang dirancang khusus untuk mereka, mencerminkan rasa terima kasih dan penghargaan mendalam dari alumni kepada para pendidik yang telah mengukir jejak dalam perjalanan hidup mereka.

Para Pamong yang beruntung ini terdiri dari 20 orang yang telah purna tugas dan 11 yang masih mengabdi dengan setia.

Dibawah kepemimpinan Brigjen Pol. Dr. Hengki Haryadi, koordinator alumni TN1, dan Dr. Romi Satrio Wahono, ketua “TN-Satu Institute,” gerakan ini bukan hanya tentang ibadah umroh, tapi juga tentang menghormati dan memuliakan mereka yang telah memberikan hidup mereka untuk pendidikan.

Mereka berharap ini akan menjadi tradisi yang berkelanjutan, memberikan kesempatan serupa kepada lebih banyak pendidik di masa depan.

Lembaga Pendidikan Taruna Nusantara (LPTTN) dan SMA Taruna Nusantara sendiri memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.

Sekretaris LPTTN, Priscilia Waworuntu Mantiri, hadir dalam acara syukuran, menandai momen penting ini bersama puluhan alumni yang berkumpul untuk memberangkatkan para Pamong ke tanah suci.

Emosi dan Harapan: Kisah Para Purna Pamong

Emosi yang mendalam dan rasa syukur terpancar dari wajah para Pamong, terutama mereka yang telah lama meninggalkan tugasnya di SMA Taruna Nusantara.

“Saya merasa hidup lagi,” kata salah satu Purna Pamong, menggambarkan kebahagiaan yang dirasakannya.

Inisiatif ini tidak hanya menjadi simbol penghargaan, tetapi juga harapan untuk kegiatan serupa di masa yang akan datang, membuka jalan bagi tradisi baru dalam komunitas SMA Taruna Nusantara. (***)