logo pembaruan
list

PTPN IV Regional I Dukung Program Pengentasan Stunting

Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Dalam panggung perjuangan kesehatan Indonesia, stunting, seakan menjadi bayang-bayang yang menghantui masa depan generasi penerus bangsa.

Fenomena ini menggambarkan kondisi tragis di mana anak-anak balita, meskipun dalam usia yang seharusnya penuh dengan keceriaan dan pertumbuhan yang pesat, malah terhenti dalam pertumbuhan dan perkembangannya karena kekurangan gizi kronis.

Sosok yang menderita stunting menjadi terlalu pendek untuk usia mereka, mengirimkan sinyal keprihatinan mendalam terkait kesehatan masyarakat kita.

Bahkan sejak dalam kandungan, anak-anak tersebut telah terpengaruh oleh kekurangan gizi, tetapi dampak nyata stunting baru terlihat ketika mereka mencapai usia dua tahun.

Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting nasional pada tahun 2022 mencapai 21,6%, angka yang memperlihatkan betapa mendesaknya upaya penanganan stunting ini.

Pemerintah telah menetapkan target penurunan prevalensi menjadi 3,8% per tahun hingga tahun 2024, sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak di Tanah Air.

Di Sumatera Utara, langkah-langkah konkret telah diambil untuk mengurangi angka stunting. Dalam dua tahun terakhir, prevalensi stunting berhasil turun sebesar 4,7%, menjadi 21,1%. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha melalui program CSR, dan lembaga swadaya masyarakat menjadi kunci untuk menekan angka stunting yang memprihatinkan ini.

Dalam sebuah acara penting yang digelar secara serentak, PT Perkebunan Nusantara IV menggelar sosialisasi dan penyaluran bantuan di beberapa regional.

Tengku Rinel, SEVP Business Support, menyampaikan komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting di Tanah Air.

Bantuan juga telah disalurkan ke beberapa daerah terdampak, seperti Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Kabupaten Simalungun.

“Upaya konkret ini diharapkan dapat memberikan bantuan nyata kepada anak-anak yang mengalami stunting,” kata dia dalam surat elektroniknya yang siterima redaksi pembaruan.id, Selasa (06/03/2024) sore.

Melalui kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan, upaya intervensi spesifik telah dilakukan. Jenis makanan olahan, seperti telur, bubur bayi bergizi, dan margarin, dipilih sebagai solusi untuk memperbaiki status gizi balita yang terdampak stunting.

Jossy Fernando Hutabarat, Staf TJSL di Bagian Hukum dan Kesekretariatan PTPN IV Regional I, menyampaikan pentingnya pemberian makanan bergizi dalam perbaikan status gizi balita.

“Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia,” ujarnya.

Tak hanya itu, program tanggung jawab sosial perusahaan juga telah diperluas untuk mencakup pengentasan stunting.

Di Sumatera Utara, tahun 2024 menjadi momentum penting, di mana 52 anak terdampak stunting menerima bantuan melalui program ini.

Melalui upaya bersama dan kesadaran akan pentingnya masalah ini, diharapkan Indonesia dapat melangkah maju menuju generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas.

Langkah demi langkah, stunting dapat diatasi, membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia. (***)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Terkait

Copyright © pembaruan.id
All right reserved