logo pembaruan
list

Pilgrim 2 Kober; Kritik Terhadap Masyarakat Modern

Facebook
Twitter
WhatsApp

Oleh : Sandika Wijaya
Reporter Pembaruan.id

RASIONALISME dalam istilah lain disebut sebagai era cahaya terang pengetahuan dan sekaligus menanggalkan situasi penuh kegelapan. Namun, rasionalitas membawa manusia modern kepada banalitas permukaan, serba material dan inderawi.

Masyarakat modern memiliki sebuah kecenderungan berpusat kepada pikiran atau akal. Padahal di dalam diri manusia terdapat aspek lain seperti ’emosional’ dan physical yang terlanjur ditinggalkan dan tak mendapat perhatian.

Pilgrim ke 2 Komunitas Berkat Yakin atau Kober dengan tema ‘bunyi tepukan satu tangan’ hadir sebagai sebuah kritik terhadap manusia modern yang serba berkemajuan namun abai terhadap sesuatu yang kudus dan sakral.

Sutradara Pilgrim ke 2 Kober, Ari Pahala Hutabarat mencoba menyuguhkan kritik melaluo sebuah pementasan teater pilgrim, semacam upaya untuk menemukan kembali rasa kagum pada ‘cahaya sejati’ dan melepaskan segenap aktivas yang cenderung bersifat permukaan, ulah sang akal.

Dalam istilah yang berbeda, Pilgrim adalah perjalanan kerinduan atau untuk menyapa kembali diri sendiri atau ‘the true the real self’.

Selain sebagai sebuah kritik, pilgrim ke 2 yang akan dipentaskan di empat kota ini juga sebagai ajakan kepada masyarakat modern untuk kembali menyapa ‘rasa‘ dan bukan hanya rasio.

Sebelum era rasionalisme tiba, dibanyak peradaban semua aspek diri manusia dioptimalkan. Namun kini tak terdengar lantang dan ditutupi oleh bunyi-bunyi materialisme dan inderawi.

Kecacatan Rasionalisme karena menjadikan pikiran sebagai satu-satunya pemandu kebenaran dan keindahan. Sementara aspek ‘rasa’ dan physical ditinggalkan secara terus menerus.

Oleh karena itu, Pilgrim ke 2 lahir sebagai antitesis dari realitas yang cenderung materilistik.

Teater Sebagai Media Pedia Pembelajaran

Pentas Pilgrim ke 2 dilangsungkan selama dua hari di taman budaya Lampung (04-05/11/2023). Ratusan pecinta seni dan budaya di sai bumi rua jurai antusias menyaksikan.

Salah satu penonton, Neri Juliawan mengatakan, melalui pementasan ini ia menyaksikan sebuah ajakan untuk menyapa dan mengenali diri. Kembali mengenali pertanyaan-pertanyaan primordial, seperti tentang tujuan hidup.

Pertanyaan tentang diri, kata Neri, mengingatkannya dengan salah satu bunyi hadis yaitu ‘untuk mengenali tuhan, kenalilah dirimu sendiri’. Bahkan semua agama membicarakan pertanyaan tentang diri.

“Didalam diri manusia bukan hanya material namun terdapat juga non material,” ujarnya saat diwawancarai usai pertunjukan, Minggu (05/10/2023).

Menurutnya pentas teater seperti ini merupakan media yang baik untuk belajar tak terkecuali untuk anak muda. Teater bisa menjadi saluran yang positif.

Setelah Lampung, Tiga Kota Menanti

Pilgrim ke 2 dengan tema ‘bunyi tepukan satu tangan’ (Sebuah sandiwara kampung) rampung digelar selama dua hari (04-05/11/2023) di Taman Budaya Lampung.

Pimpinan Produksi Pilgrim ke 2 Kober Alexsander GB mengatakan, sebelum pementasan ini ia beserta seluruh aktor telah menghabiskan waktu lima bulan untuk latihan.

Setelah dipentaskan di Lampung, Pilgrim ke 2 ini akan dipentaskan di teater kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta (20/11/2023). Selanjutnya di Medan (16/12/2023). Kemudian di Padang Panjang (20/12/2023).

Pilgrim ke 2 disutradarai oleh Ari Pahala Hutabarat. Adapun Aktor dalam Pilgrim ini; Alexander Gb, Ar-Rizky Ryan Fadela, Fahrunnisa Bela Amas, Lentera Dzulqarnain, Novian Pratama, Nur Suci Romadhona, Pramudya Arya, Robby Aslam Amrouzi, Tria Nur Handayani, Yulizar Lubay. (***)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Terkait

Copyright © pembaruan.id
All right reserved