logo pembaruan
list

Akhlak Sang Jurnalis di Pupuk BUMN

Facebook
Twitter
WhatsApp

SEDIKIT tersinggung rasanya embel-embel Akhlak dihubungkan dengan jurnalis, seolah kami yang keseharian berkutat dengan dunia berita kurang Akhlak saja, motifnya apa? jangan memancing reaksi di tahun politik dong!

Boleh saja anggap rendah profesi kami, tapi bicara kualitas dan fungsi, eits tunggu, kami salahsatu pilar demokrasi pengawal jalannya konstitusi.

Saya ingatkan dengan tegas, kami anak kandung konstitusi yang terkesan ditirikan, minim perhatian terutama anggaran. Miris bung. Wahai penguasa, lihatlah kondisi Pers di negeri ini, kacau.

“Pers dengan tiga pilar demokrasi lainnya, eksekutif, legeslatif dan yudikatif satu nasab tapi beda nasib,” kata Ketua Dewan Pers 2009-2022, M Nuh.

Kalian boleh anggap kami bak kotoran kambing, hewan yang tinjanya kerap dijadikan pupuk.

Tetapi beda, pupuk ini wangi dan menyehatkan bagi dunia Pers, Pupuk BUMN namanya.

Saya merasa badan agak segar dan berstamina, usai makan Pupuk BUMN ketika meraih predikat wartawan muda terbaik dalam Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) hasil kolaborasi PWI dan BUMN di Hotel Emersia, Bandarlampung, (10-11/2024) lalu.

Saya awalnya menyangka, makan pupuk BUMN itu jorok, kumuh dan bau. Namun, setelah dihidangkan nikmat juga.

Mengapa? karena, saya sangat memahami untuk menjadi wartawan kompeten berlisensi dewan pers bukan perkara mudah, ada serangkaian ujian yang harus dilewati dan diselesaikan dengan nilai standar minimum.

Ada pupuk yang harus dilahap oleh wartawan agar dapat tumbuh dan memiliki batang kokoh layaknya pepohonan.

Terlebih mata uji yang disajikan sangat variatif mulai pemahaman dan penerapan kode etik jurnalistik, UU No.40 Tahun 1999 dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA), hingga praktis di lapangan yang didemonstrasikan depan penguji dengan sedikit ‘grogi’. Bahkan, harus berpacu dengan waktu saat mengerjakan setiap mata uji.

Ditambah lagi, wartawan ‘Newbie’ seperti saya telah diberi sinyal oleh salahsatu senior PWI Kabupaten Lampung Barat ditempat saya berkarir, bahwa penguji UKW ‘killer’ asal Lampung, seperti Iskandar Zulkarnain, Wirahadikusumah, Nizwar, dan Andi S Panjaitan kerap menghantui peserta.

Ketar ketir rasanya, bakal di ‘introgasi’ oleh penguji bersertifikasi kaya akan Pupuk.

Benar saja, ketika diumumkan secara random oleh panitia nama Wirahadikusumah, yang tersohor didikan langsung Dahlan Iskan itu menjadi penguji ku. Alamak, berat ujian ini.

Awalnya, satu bulan sebelum pelaksanaan, saya memperkirakan bahwa UKW ke 32 yang akan digelar oleh PWI Provinsi Lampung itu murni hajat PWI yang diketuai Wirahadikusumah yang tercatat sebagai pemimpin redaksi Rilisid Lampung.

Namun, betapa kagetnya saya, saat mengetahui dalam grup Whatsapp peserta UKW yang akan diikuti oleh ke 38 peserta dari seluruh Lampung itu bekerjasama dengan BUMN. Rinciannya, 38 orang dengan kategori 4 kelas Wartawan Muda dan 2 kelas jenjang Wartawan Madya.

Mulanya saya bertanya, apa korelasi Pupuk BUMN mensupport kegiatan UKW yang kerap dijadikan wartawan tempat unjuk kemampuan itu.

Tentu saya berbaik sangka saja, dengan dugaan bahwa ini bentuk hubungan atau kemitraan antar lembaga sebagaimana umumnya, terlebih ditengah pesta demokrasi semua pihak ingin terlibat wujudkan Pemilu yang berintegritas.

Mungikin, pikirku PT Pupuk ingin membagi nutrisinya kepada jurnalis di berbagai belahan negeri ini, utamanya di Provinsi Lampung.

Benar saja, keyword AKHLAK saya temukan di banyak barisan informasi yang terpampang pada laman google.

Rupanya, AKHLAK adalah core value atau nilai utama yang dipegang teguh oleh Sumber Daya Manusia (SDM) BUMN yang merupakan kependekan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Istilah itu dipopulerkan dan di pakemkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, sebagai nilai utama yang harus dijunjung dan diaplikasikan di lingkungan BUMN.

Akhlak BUMN saya peroleh dari penelusuran singkat via browser menggunakan peramban google sebagaimana kebiasaan kebanyakan warga dewasa ini tatkla mencari informasi cepat.

Jujur, sudah lumayan lega rasanya dapat sedikit informasi tentang AKHLAK, yakni sebuah penghubung yang saya kira menjadi kata kunci kerjasama PWI dan BUMN ini dijalankan.

BUMN terimakasih pupuk mu, engkau memberi banyak nutrisi berupa UKW gratis agar wartawan kian Berakhlak. (erwan)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Terkait

Copyright © pembaruan.id
All right reserved