PEMBARUAN.ID – Caleg DPRD Provinsi Dapil Lampung 6 dari Partai Golkar, Supriyadi Alfian telah menggugat dugaan penggelembungan suara yang dilakukan oleh salah satu caleg di partai yang sama.
Pengakuan tersebut dikemukakan Bang Yadi (sapaan akrabnya), Kamis (07/03/2024), Supriyadi mengungkapkan rasa ketidakadilan yang dirasakannya oleh internal partai dan sesama caleg akibat pengelembungan suara yang mencapai hampir 2 ribu suara di tiga kecamatan, yakni Tumi Jajar, Tulang Bawang Udik, dan Tulang Bawang Tengah.
Dengan keyakinan penuh, Supriyadi menyatakan bahwa tindakan pengelembungan suara tersebut dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Tak hanya itu, ia juga mengklaim telah mengantongi alat bukti yang cukup kuat terkait kecurangan tersebut.
“Saya telah memberikan kuasa kepada Ginda untuk mengambil langkah hukum terkait masalah ini. Namun, penyelesaian tidak akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi, melainkan akan diselesaikan di dalam mahkamah partai,” tegasnya.
Kuasa Hukum Ginda Ansori pun angkat bicara, mengungkapkan bahwa pengelembungan suara dilakukan di tiga kecamatan dengan modus operandi yang sama, yaitu meningkatkan jumlah suara dari prolehan 12 menjadi 22 suara di setiap TPS.
“Dugaan pengelembungan ini tersebar di 478 TPS yang berada di 3 kecamatan, dengan rincian 130 TPS di 10 Tiyuh Tumi Jajar, 100 TPS di 13 Tiyuh Tulang Bawang Udik, dan 247 TPS di 21 Tiyuh Tulang Bawang Tengah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ansori menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi bukti berupa hasil salinan yang diduga ditulis oleh satu orang. Pada hasil tersebut, terlihat bahwa jumlah suara terbanyak jatuh pada caleg Golkar nomor urut 7.
Pengakuan ini memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai kompleksitas dan seriusnya dugaan pengelembungan suara yang terjadi di Dapil Lampung 6.
Perjalanan hukum selanjutnya akan menjadi sorotan publik, sementara Partai Golkar harus siap menghadapi tantangan dan menjaga integritasnya di tengah gejolak politik yang semakin memanas. (***)
