PEMBARUAN.ID – Senja itu, Sabtu (09/11/2024) di pelataran Pondok Pesantren Darussaadah, Lampung Tengah, suara merdu santri dari Pondok Pesantren Al-Falah Sukaraja mengalun lembut.
Di bawah bimbingan Kiai Samsul Bahri, mereka datang bukan sekadar untuk bernyanyi, tapi untuk membawa harmoni dalam perhelatan akbar Olimpiade Santri Nusantara (OSN), sebagai bagian dari perayaan satu abad Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri.
Di tengah gemuruh sorak dan tepuk tangan, Gus Hisyamudin naik ke panggung. Ia mengucap terima kasih kepada setiap pihak yang telah ikut melancarkan acara ini.
Dengan senyum tulus, ia menyampaikan rasa syukurnya bahwa perhelatan pembukaan ini berjalan begitu indah, begitu hangat.
Di sana, seni dan budaya berpadu dalam harmoni yang menyentuh hati. Kreasi para santri dari berbagai pesantren di seluruh Lampung hadir sebagai wujud kecintaan mereka terhadap kekayaan lokal.
Mereka melantunkan lagu-lagu, menari dengan gerak gemulai yang menyiratkan tradisi Lampung. Di tengah segala keberagaman, malam itu, semuanya menyatu dalam irama yang sama, menggaungkan kecintaan pada tanah air, menghidupkan budaya yang mungkin kadang terlupakan.
Dan di bawah langit Lampung Tengah yang bertabur bintang, santri-santri itu mengingatkan kita semua bahwa kebudayaan lokal adalah napas bangsa, sesuatu yang harus dirawat, dihormati, dan diteruskan—sebagai warisan bagi generasi mendatang. (***/red)