Scroll untuk baca artikel
iklan
HEADLINEPEMILUPOLITIK

Warning Penyelenggara Pemilu, Munir: Sejarah Hitam KPU Lamteng Jangan Terulang!

×

Warning Penyelenggara Pemilu, Munir: Sejarah Hitam KPU Lamteng Jangan Terulang!

Share this article

PEMBARUAN.ID – Calon Anggota Legeslatif (Caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung Tengah (Lamteng), Munir Abdul Haris mengungkapkan kekecewaannya terhadap penyelenggara Pemilu 2024 di Lamteng yang terindikasi bermain curang.

Bahkan, pria yang dikenal dekat dengan Almarhum Bupati Loekman Djoyosoemarto itu mengingatkan kepada penyelenggara bahwa Lamteng pernah memiliki sejarah yang tidak baik terkait kecurangan Pemilu.

“Ya, Lamteng ini sejak dulu terkenal tingkat kerawanan kecurangan Pemilunya tinggi. Jangan sampai sejarah kelam terulang kembali,” kata Munir, Jumat (16/02/2024).

Menurutnya, Lamteng pernah menghebohkan jagat perpolitikan, lantaran Ketua KPU pada Pemilu 2014 menjadi terdakwa gratifikasi pemilu.

“Tentu kita tidak ingin itu (kasus) kembali terjadi. Bahkan Ketua KPU saat itu sampai meninggal ketika sedang menjalani proses pengadilan,” tuturnya.

Dirinya dan tim, lanjut dia, membuka sejarah kelam tersebut, untuk mengingatkan para penyelenggara agar berlaku jujur dan adil demi pemilu yang bersih dan legitimated, bukan untuk menakut-nakuti.

“Ya, kita semua ingin Pemilu ini jujur dan adil. Agar tidak adalagi catatan buram tentang Pemilu,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Munir dan tim menemukan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh KPPS Sendang Asih dan Sendangmulyo.

Di mana perolehan suara miliknya berpindah ke rekan separtainya (kanibalisme suara). Meski KPPS setempat berkeras bahwa hal tersebut bukanlah unsur kesengajaan, Munir dan tim tetap menuntut agar 4071 TPS se Lamteng dapat melakukan pengecekan ulang C1 Plano dan C1 Rekap guna memastikan perolehan suaranya aman.

“Saya tidak menyangka ini terjadi, tapi ini kami temukan di dua TPS. Karenanya, saya dan tim akan kembali memastikan di TPS lain aman,” kata dia, Kamis (15/02/2024).

Kanibalisme suara, lanjut dia, terjadi di TPS 19 Kampung Sendang Asih dan TPS 4 Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sendang Agung, kabupaten setempat.

“Ada rekaman videonya, saat kami melakukan protes. KPPS setempat sempat betkelit, bahwa hal itu hanya kesalahan input akibat kelelahan semata,” jelas dia.

Mantan aktivis pergerakan ini, menduga ada unsur kesengajaan. Sebab, kata dia, tak hanya di TPS 19, hal serupa juga terjadi pada  TPS 4 Desa Sendangmulyo yang raib 73 suara dan pindah ke caleg yang sama.

“Suara saya malah tak ada di salinan suara C1,” ujarnya.

Kendati demikian, dirinya dan tim tidak terlalu khawatir atas apa yang terjadi. Sebab, dirinya memiliki data lengkap yang dikumpulkan saksi dan relawan.

“Tapi ini mencedarai semangat demokrasi. Ini praktik kecurangan dan harus ditindak oleh Bawaslu. Kami sudah laporkan ini ke Bawaslu,” tegas dia.

Apa yang terjadi, menurut Munir sudah cukup bukti bagi Bawaslu untuk memerintahkan agar seluruh KPPS melakukan verifikasi ulang seluruh data C1 se Lamteng.

“Jangan sampai ini berlanjut ke tingkatan selanjutnya. Ini harus diselesaikan di TPS sebelum lanjut ke PPK,” tandasnya.

Maksum Anshori Membantah

Sementara, Caleg PKB yang juga petahana DPRD Lampung Maksum Anshori membantah jika dirinya melakukan kanibalisme suara. Bahkan, ia mengaku tidak kenal dan tidak pernah komunikasi dengan KPPS tersebut.

“Terusterang saya terkejut dengan pemberitaan yang ada. Saya akan klarifikasi, bila perlu saya akan temui KPPS Sendang Asih dan Sendangmulyo agar semuanya jelas, siapa yang bermain,” kata dia, Kamis malam.

Maksum mensinyalir ada oknum yang sengaja mengalihkan perhatian untuk memuluskan langkah-langkah kecurangan. Sebab, kata dia, dirinya tidak memiliki jaringan penyelenggara.

“Saya ini tidak memiliki jaringan penyelenggara. Saya tidak kenal KPPS. Apalagi KPPS di wilayah yang jauh dan di basis orang yang dirugikan. Kalau pun saya kenal dengan penyelenggara, saya tidak sebodoh itu. Tentu saya akan cari penyelenggara yang jauh dan tidak satu kampung dengan yang dirugikan,” tuturnya.

Karenanya, tambah Maksum, dirinya keberatan jika dicurigai sebagai pelaku kanibalisme suara sebagaimana pemberitaan yang beredar.

Disinggung siapa oknum yang ia maksud, Maksum menyebut jika kemungkinan yang melakukan kanibalisme suara adalah orang yang berpengalaman dan memiliki jaringan penyelenggara Pemilu.

“Ya, yang pasti yang memiliki jaringan ke penyelenggara Pemilu. Prinsipnya saya support saudara Munir untuk mengungkap dugaan kecurangan ini, agar semua terbuka dan Pemilu Jurdil terlaksana,” tutupnya. (***)


Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Ikuti juga saluran kami di Whatsapp klik disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *