list
Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Lampung Democracy Studies (LDS) kembali menggelar kajian yang ditunggu-tunggu, yakni Democracy Studies (DS) Batch 2. Kajian ini berhasil menyedot perhatian para penggiat dengan konsep yang tetap mengusung semangat diskusi dan ngabuburit.

Pada sesi terbaru ini, Lampung Democracy Studies menghadirkan pembahasan yang memikat tentang “Demokrasi dan Problem Ekologi”, yang diselenggarakan, Sabtu (30/03/2024).

Dalam momen yang bersemangat ini, peserta diajak untuk merenung bersama dengan pemantik diskusi, Irfan Tri Musri, yang tak lain adalah Direktur dari WALHI Lampung.

Dengan penuh semangat, pemateri mengungkapkan, titik awal dari retaknya hubungan manusia dengan alam terjadi ketika pemikiran manusia bergeser dari yang semula bersifat biosentris menjadi antroposentris.

“Ini menggambarkan persepsi bahwa manusia adalah pusat dan puncak dari segala kehidupan di alam, yang pada gilirannya membenarkan objektifikasi segala sesuatu di luar dirinya untuk kepentingan manusia.”

Lebih jauh, Irfan memperjelas, dalam usaha memenuhi kebutuhannya, manusia terus berinovasi hingga mencapai puncaknya dalam revolusi industri pertama.

“Ditemukannya mesin uap oleh James Watt menjadi tonggak penting yang mendorong perkembangan sektor industri secara masif, di mana pada awalnya manusia hanya berperan sebagai produsen semata,” kata dia. (***)

Leave a Comment

Berita Terkait