logo pembaruan
list

Banjir Dukungan, Pembangunan Masjid Albakrie Dinanti!

Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Sejumlah pedagang di sekitaran Enggal tempat pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie Lampung dilangsungkan, mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan tempat tersebut sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial terbesar di Provinsi Lampung.

Mbak Ndut –begitu sapaan akrabnya–, berharap agar pembangunan Masjid Raya Albakrie segera rampung. Sebab, kata dia, jika dilihat dari master plannya keberadaan masjid tersebut tidak menghilangkan ruang terbuka hijau (RTH) dan justru akan lebih baik dari sebelumnya.

“Mau direnovasi atau dibangun masjid, sebenarnya bukan urusan kami. Jadi ya kami ikut saja. Tapi, kalau dilihat dari gambarnya, keberadaan masjid itu nanti justru makin memperindah kota,” kata dia diwawancarai Pembaruan.id, Senin (26/06/2023) siang.

Para pedagang, lanjut dia, hanya bisa berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah agar disediakan tempat untuk tetap berjualan.

“Kami dukung mas pembangunan masjid ini, asal kami dibuatkan tempat. Ini lah harapan kami untuk bertahan hidup,” ujarnya.



Para pedagang mengharapkan Pembangunan Masjid Al-Bakrie Lampung bisa seperti Islamic Center di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba). Menurutnya di area masjid Tubaba tersebut menyediakan tempat khusus untuk berjualan dengan lokasi yang cukup banyak.

“Kami pedagang sih berharapnya begitu, jadi kami tetap mendapatkan penghasilan untuk bertahan hidup,” tambahnya.

Ia turut menyarankan, jika disediakan lokasi khusus untuk para pedagang. Maka mengutamakan pedagang yang tinggal disekitar wilayah tersebut dan yang sudah lama berjualan.

Karena terdapat banyak pedagang, lanjutnya, maka harus ada yang bisa diutamakan. Lebih bagus juga, jika semua pedagang mendapat tempat.



Pedagang lain menambahkan, setelah proses pembangunan Masjid Al-Bakrie rampung, ia berdoa agar pengunjung lebih ramai.

Banyak masyarakat yang membicarakan, sambungnya, kedepan di Masjid Al-Bakrie akan banyak kegiatan. Hal ini menjadi angin segar bagi para pedagang, karena bisa mendatangkan rezeki lebih.

Ia pun turut menceritakan, sebelum proses pembangunan Masjid Al-Bakrie dilaksanakan. Gelangang Olah Raga (GOR) Saburai, Taman Gajah di wilayah yang sama, menjadi seperti rumah hantu, tak terurus, dan nihil kegiatan.

GOR Saburai, hampir terbengkalai, terangnya, sejak kebakaran sekitar 3 tahun yang lalu (2020), renovasi yang sedang dilaksanakan pun ikut mangkrak, alhasil tempat tersebut seperti tak berpenghuni.

“Dari pada mangkrak dan seperti rumah hantu, iya lebih baik dibangun masjid mas. Kami kan pedagang jadi takut kalau lewat Gor. Kalau dibangun masjid kan insyaallah akan banyak pengunjung,” tutur perempuan itu sambil menimang putrinya.



Menurutnya, pedagang juga mengeluhkan oknum anak Funk yang meresahkan pedagang dan masyarakat saat Taman Gajah masih aktif.

“Dulu sih anak funk gak reseh mas, sekarang-sekarang ini nih, mereka mengamennya meminta dengan paksa, belum lagi banyak pengamennya, pelanggan saya kan jadi takut mas,” ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya, banyak pelanggan yang tidak datang lagi untuk membeli lantaran kesal dengan oknum anak funk.

Sejak proses pembangunan Masjid Albakrie berlangsung, anak funk sudah jarang kelihatan.

Ia disatu sisi merasa senang, karena anak funk sudah tidak mengusik lagi. Apalagi jika Masjid Al-Bakrie nanti pembangunannya sudah selesai.

“Kemungkinan kan, anak funk tidak akan dekat-dekat dengan masjid,” tutupnya. (sandika)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Terkait

Copyright © pembaruan.id
All right reserved