PEMBARUAN.ID – Aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Penyelamat Pesawaran (AMPP) di Kantor KPU Pesawaran, Desa Waylayap, Kedondong, berujung ricuh pada Senin (17/3/2025), pukul 10.00 WIB. Bentrokan terjadi saat massa berusaha menerobos barikade aparat kepolisian untuk memasuki kantor KPU.
Massa Dorong Barikade, Mobil Komando Sempat Masuk Halaman KPU
Situasi memanas ketika mobil komando L300 milik massa aksi berhasil menembus barikade aparat gabungan dan masuk ke halaman KPU Pesawaran. Petugas kepolisian berupaya menahan massa, sehingga terjadi aksi saling dorong dan pukul di depan kantor KPU.
Kapolres Pesawaran, AKBP Maya Henny Hitijahubessy, turun langsung untuk meredam situasi. Ia akhirnya memperbolehkan 10 perwakilan massa bertemu dengan komisioner KPU guna menyampaikan aspirasi mereka.
“Silakan sepuluh orang perwakilan masuk dan sampaikan aspirasi kepada KPU,” ujar AKBP Maya Henny kepada massa AMPP.
Setelah kesepakatan ini, situasi mulai kondusif, dan perwakilan massa yang terdiri dari tokoh masyarakat, LSM, ormas, serta pengacara dari Peradi masuk ke kantor KPU untuk berdialog.
Tuntutan Massa: PSU Harus Sesuai Putusan MK
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan AMPP menegaskan bahwa KPU Pesawaran harus menjalankan Pemungutan Suara Ulang (PSU) sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), sebagaimana sebelumnya disuarakan oleh Aries Sandi.
Massa menolak jika PSU hanya melibatkan satu atau dua partai saja. Mereka menegaskan bahwa keputusan MK menyatakan PSU hanya mengganti calon bupati, namun tetap diusung oleh tiga partai pengusung sebelumnya (Golkar, PPP, dan Demokrat).
Sebelumnya, pencalonan Elin, istri Aries Sandi, ditolak oleh KPU Pesawaran karena tidak memenuhi syarat. Sementara itu, wakilnya, Supriyanto, justru mencalonkan diri sebagai bupati.
AMPP Sebut Supriyanto “Boneka Politik”
Dalam aksi tersebut, massa membawa berbagai poster yang menyatakan bahwa Supriyanto adalah boneka politik. Mereka menuding pencalonan Supriyanto sebagai bupati tidak sesuai dengan keputusan MK dan berpotensi merugikan demokrasi di Pesawaran.
Koordinator aksi, Mualim, menegaskan bahwa AMPP akan terus mengawal keputusan KPU agar sesuai dengan putusan MK.
> “Kami akan memastikan KPU menjalankan PSU dengan benar sesuai dengan keputusan MK. Jika ada penyimpangan, kami siap turun aksi lagi,” tegas Mualim.
Situasi akhirnya kondusif setelah perwakilan massa bertemu dengan KPU. Namun, AMPP menegaskan bahwa mereka akan terus memantau jalannya proses PSU di Pesawaran. (***/red)