PEMBARUAN.ID – DPD Partai Golkar Lampung kini bersiap menggebrak panggung politik Pilkada dengan langkah yang mengejutkan. Pasalnya, partai beringin itu membuka peluang mengusung tokoh eksternal di 15 kabupaten/kota se-Lampung.
Sekretaris DPD Golkar Provinsi Lampung, Ismet Roni, mengungkapkan rencana ini dalam sebuah wawancara eksklusif pada Jumat (12/07/2024).
Sebagai Ketua Komisi IV DPRD Lampung, Ismet menegaskan dalam politik, segala kemungkinan selalu terbuka, termasuk mencalonkan kepala daerah yang bukan kader partai.
“Kami membuka peluang untuk mengusung calon eksternal pada Pilkada di kabupaten/kota, termasuk di kota Bandarlampung,” ujar pria yang akrab disapa Batin Ismet ini.
Golkar, lanjut Ismet, adalah partai yang terbuka untuk berkomunikasi dengan berbagai kandidat kepala daerah.
“Sudah ada beberapa calon non-kader yang menjalin komunikasi dengan kami, tetapi kami tetap menggunakan metode survei lembaga untuk menilai mereka,” jelasnya.
Ismet juga menyinggung beberapa calon walikota Bandarlampung yang telah bertemu dengannya, seperti Iqbal Ardiansyah, Reihana, dan Putri Maya Rumanti. Namun, ia menegaskan pertemuan tersebut hanyalah bentuk silaturahmi biasa.
“Saya rasa wajar jika mereka datang bersilaturahmi dan menyampaikan niat baiknya. Itu tidak masalah,” katanya.
Selain di Bandarlampung, Golkar juga mempertimbangkan mengusung calon kepala daerah non-kader di Kabupaten Lampung Tengah. Ketika ditanya tentang kemungkinan mengusung Ardito pada Pilkada di Lampung Tengah, Ismet mengakui bahwa hal itu sangat mungkin terjadi.
“Dalam politik, segala sesuatu mungkin saja terjadi,” ujarnya.
Namun, Ismet menegaskan mengusung calon non-kader memerlukan kajian yang mendalam. Apalagi, di Lampung Tengah, DPP sudah memberikan surat tugas kepada Musa Ahmad dan I Made Bagiasa.
“Golkar memiliki metode khusus untuk menetapkan calon kepala daerah. Surat tugas juga sudah diberikan kepada kader,” jelasnya.
Meski demikian, Ismet menegaskan bahwa pertemuannya dengan Ardito baru-baru ini hanya sebatas silaturahmi dan tidak ada pembahasan politik apapun. (sandika)