list
Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Munculnya nama Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unila Prof.Dr.Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., sebagai salah satu Calon Rektor menjadi pemecah kebuntuan bagi kampus hijau itu.

Bagaimana tidak, di tengah situasi internal Unila yang terpuruk, pasca Eks Rektor Unila Prof Karomani alias Aom, tertangkap tangan oleh KPK atas kasus suap. Kemunculan mantan Dekan Fakultas Teknik Unila itu dalam Pemilihan Rektor (Piltek), bak oase di padang pasir.

Prof Lusi –sapaan akrabnya–, adalah sosok visioner, yang diharapkan mampu membawa perubahan bagi universitas tertua di Bumi Ruwa Jurai itu.

“Prof Lusi ini mantan Dekan Fakultas Teknik. Unila belum pernah memiliki rektor dari Fakultas Teknik. Terlebih, beliau (Prof Lusi) adalah perempuan yang progresif. Unila yang sedang terpuruk ini tentu butuh seorang ibu,” kata seorang mahasiswa Fakuktas Teknik Unila.

Sementara, Prof Lusi sendiri berjanji akan mengupgrade kampus hijau itu, jika nanti dipercaya untuk mempin sebagai Rektor.

“Jika saya terpilih sebagai rektor. Insya Allah, saya akan melakukan akselerasi diberbagai bidang. Utamanya bidang kerjasama. Terlebih, kerjasama dengan dunia industri, baik dalam dan luar negeri,” kata Prof Lusi saat memaparkan Visi dan Misinya sebagai Calon Rektor Unila, di hadapan Panitia Pilrek Unila, dalam sosialisasi Carek di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jumat (09/12/2022).

Dengan jalinan kerjasama yang baik dengan semua pihak, lajut Prof Lusi, harapannya peluang dunia usaha untuk mengakomodir lulusan Unila terbuka lebar.

“Wisudawan Unila jangan sampai menganggur setelah lulus. Sekarang ini eranya kolaborasi, untuk itu tidak ada yang tidak mungkin jika hubungan baik terbangun. Termasuk dalam mendorong kampus Unila menjadi World Class University,” tutur ibu dari dua putri itu.

Perempuan kelahiran Palembang, 10 Mei 1965 itu juga mengatakan, setelah diwisuda, lulusan Unila diharapkan memiliki kemampuan siap kerja di dunia usaha dan dunia industri (Dudi), baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Apa yang saya cita-citakan tentu juga cita-cita semua civitas akademika Unila. Cita-cita tersebut akan terwujud jika ada layanan prima, sehingga ekosistem merdeka bejar berjalan secara maksimal,” ungkap Prof Lusi dihadapan Civitas Akademika FKIP.

Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), lajut Dosen Fakuktas Teknik Unila sejak 1993 itu, Unila tentu harus selaras dengan Dudi, agar Unila bisa menjadi center of excellence di tingkat nasional dan internasional.

“Doakan saya, agar kedepan saya mampu meningkatkan kemampuan kampus Unila menjadi world class university,” tutup perempuan yang mejyelesaikan studi S2 dan S3 di Universite de Nantes, France itu. (***)

Penulis : Ariyadi Ahmad

Leave a Comment

Berita Terkait