logo pembaruan
list

Mahasiswi FKIP Unila Ikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Undiksha Bali

Facebook
Twitter
WhatsApp

 

PEMBARUAN.ID – Aysetu Sindana Mahia Kaputri, mahasiswi Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan (FKIP) Universitas Lampung (Unila), mendapat kesempatan berharga mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Bali. Program ini memberikan Ayse pengalaman belajar dan hidup di lingkungan baru selama satu semester.

PMM adalah program mobilitas mahasiswa yang dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa melalui pertukaran di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Keinginan Ayse untuk bergabung dalam PMM batch empat didorong oleh hasratnya untuk memperluas jaringan dan mempelajari keberagaman budaya Indonesia.

“Sejujurnya saya sangat suka dengan budaya. Sejak SD, saya sangat suka pelajaran seni budaya. Saya ingin merasakan secara langsung seperti apa keberagaman budaya di Indonesia, apakah sesuai dengan buku atau tidak,” ujar Ayse dalam wawancara daring pada Jumat, 21 Juni 2024.

Selama mengikuti PMM, Ayse terlibat dalam Modul Nusantara, sebuah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman mendalam tentang kebhinekaan, refleksi, inspirasi, dan kontribusi sosial. Ayse menjalankan semua program ini dengan baik bersama rekan-rekannya. Menurutnya, masyarakat Bali sangat ramah, toleran, dan memiliki semangat gotong royong yang tinggi. Hal ini terlihat jelas dalam partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan adat.

“Tantangan awal yang saya alami saat PMM adalah ketidakmampuan bersosialisasi dengan teman-teman lain karena perbedaan kultur. Akan tetapi, lambat laun semuanya bisa teratasi karena kami tinggal bersama sehingga kami bisa berbagi cerita mengenai daerah asal masing-masing,” ungkap Ayse.

Pengalaman Ayse selama PMM membukakan matanya terhadap keindahan keberagaman di Indonesia. Ia menyadari bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan peluang besar untuk memperkuat toleransi dalam kehidupan sehari-hari. PMM mengajarkannya bahwa keberagaman adalah aset yang memperkaya pengalaman hidup dan memperkuat ikatan sosial di antara masyarakat yang berbeda latar belakang.

Ayse berharap program PMM akan terus berlanjut di masa mendatang. Menurutnya, PMM memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengenal dan menghargai keberagaman serta kebudayaan daerah satu sama lain.

“Program PMM sangat penting untuk memperkenalkan keberagaman budaya di Indonesia kepada mahasiswa. Saya berharap program ini tetap diadakan karena memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa untuk belajar dan berinteraksi dengan budaya yang berbeda,” kata Ayse.

Dengan pengalaman yang berharga ini, Ayse kembali ke Unila dengan wawasan dan pemahaman yang lebih luas tentang keberagaman budaya Indonesia. Ia siap berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan teman-teman dan komunitasnya, membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan toleran. PMM telah membuka pintu bagi Ayse untuk melihat dan merasakan langsung kekayaan budaya Indonesia, memperkuat rasa kebanggaannya sebagai bagian dari bangsa yang majemuk. (***)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Terkait

Copyright © pembaruan.id
All right reserved