list
Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Jagat maya, dihebohkan dengan postingan video yang memperlihatkan proses evakuasi seekor gajah yang mati di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Senin (31/10/2022).

Dalam video berdurasi 30 detik yang dipoting akun instagram @seputarlampungdotcom itu memperlihatkan proses evakuasi seekor gajah mati dengan bantuan gajah dewasa.

Dalam captionnya, @seputarlampungdotcom menjelaskan, kondisi gajah malang itu masih tampak segar. Menandakan kematian gajah belum lama atau diperkirakan masih dalam hitungan jam.

Pantauan di lokasi, tulis @seputarlampungdotcom, evakuasi dilakukan menggunakan tambang besar yang dililitkan pada leher si gajah, kemudian ditarik menggunakan mobil. Terlihat pula seekor gajah dewasa dengan kendali seorang pawang, membantu mendorong dari belakang. Butuh waktu sekitar 40-an menit untuk mengevakuasi gajah malang itu.

Kepala Balai TNWK Kuswandono mengatakan, tim medis yang dipimpin drh. Diah Esti Anggraini telah melakukan nekropsi untuk mencari tahu penyebab kematian anak gajah tersebut.

“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mendapatkan kepastian, apa penyebab dari kematian gajah itu,” ujarnya, Senin (31/10/2022).

Kuswandono menyebut, beberapa kasus kematian anak gajah (usia muda) yang terpantau di beberapa lokasi PLG, adalah akibat serangan virus EEHV.

“Namun, kematian anak gajah kemarin tentu belum dipastikan karena virus tersebut, hingga hasil nekropsi final diperoleh,” ucap Kuswandono.

Masih dari penjelasan pada caption @sudutlampungdotcom, gajah malang tersebut berjenis kelamin jantan, bernama Taufan. Usianya masih sangat muda, yakni 4 tahun 7 bulan. Hal ini dicirikan dengan panjang caling kanan 23 cm, lingkar caling 12 cm, dengan berat 2 ons. Sedangkan caling kiri 18 cm, lingkar caling 11,5 cm, dengan berat 2,5 ons.

Gajah Taufan merupakan gajah kelahiran PLG Way Kambas dari induk betina bernama Bunga.

Menurut keterangan dari pawang, sehari sebelumnya kondisi Taufan masih terpantau sehat, aktif berlari, makan dan minum secara normal.

Saat dilepas di area penggembalaan, gajah Taufan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Saat ini, drh. Diah Esti Anggraini bersama tim telah melakukan nekropsi, untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Sampel hasil nekropsi berupa hati, jantung, paru-paru, ginjal, limpa, usus, lambung dan otak akan dilakukan pemeriksaan laboratorium di BBVET Bandarlampung.

Hasil nekropsi jaringan secara inspeksi atau pengamatan visual (makroskopis) dan palmasi (perabaan), ditemukan beberapa hal.

Antara lain tidak ada kelainan ataupun cacat fisik pada gajah Taufan. Ada sedikit perubahan di beberapa organ dalam seperti hati (hepar), limpa, saluran pencernaan, dan lidah.

Selanjutnya, ditemukan perlemakan di beberapa jaringan/organ. Sehingga, diagnosa sementara dan differential diagnoda yaitu Herpes Virus, Gastritis-Enteritis, dan Hepatitis. (dikutip dari @sudutlampungdotcom)

Leave a Comment

Berita Terkait

PEMBARUAN.ID

Pembaruan.id adalah portal berita online yang memfokuskan diri pada pemberitaan isu-isu terkini seputar politik, pemilu, wisata, ekonomi, pendidikan, dan perkembangan teknologi.