Hadiri Rembuk Petani Karet di Tubaba
PEMBARUAN.ID – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengungkap keprihatinan, atas persoalan yang dihadapi petani saat ini.
Sebab, kata dia, saat ini petani menghadapi situasi yang sulit, lantaran langka dan mahalnya harga pupuk. Karenanya, Wakil Ketua DPR RI itu, berjanji akan memperbanyak subsidi pupuk untuk petani.
Hal tersebut diungkapkan pemilik sapaan akrab Gus Muhaimin itu saat menghadiri Rembuk Petani Karet dan Cabe di Desa Margo Kencono, Tulang Bawang Barat, Lampung, Kamis (13/10/2022).
“Petani hari ini menghadapi situasi yang sangat genting, bukan karena tanamannya diserang hama atau pun penyakit, namun menghadapi kelangkaan pupuk bersubsidi yang kini menjadi barang yang langka,” kata Gus Muhaimin.
Negara, tegas Gus Muhaimin, seharusnya hadir di tengah kesulitan petani memperoleh pupuk bersubsidi. Kini ia menyatakan petani justru terbebani dengan kelangkaan pupuk tersebut.
“Pemerintah harus memperhatikan pupuk. Revolusi pupuk harus (segera dilaksanakan), (karena) pupuk menjadi beban para petani kita,” tegas dia.
DPR RI, lanjut dia, akan memperbanyak anggaran untuk pupuk. Subsidi pupuk harus diperbanyak. “Sementara ini yang harus dilakukan,” ujarnya.
Pihaknya, tambah Gus Muhaimin, prihatin melihat derita petani saat ini. Di satu sisi mereka dituntut untuk produktif demi menjaga stabilitas pangan nasional, tapi di sisi lain pupuk sebagai penyubur tanaman justru sulit didapat.
Kondisi itu diperparah dengan rantai jual produk pertanian yang rumit. Menurut Gus Muhaimin, saat produksi pertanian yang dihasilkan bagus namun harga jualnya amat sangat murah yang berimbas pada minimnya kesejahteraan petani.
“Masalah pupuk kasihan sekali, dari masa tanam kasihan sekali, dari produksi yang dihasilkan bagus dijualnya dengan amat sangat murah,” paparnya.
Karenanya, pihaknya akan perjuangkan petani dari hulu ke hilir. Ketersediaan tanah yang subur melalui pupuk yang memadai, kemudian proses pertanian. Dan hilirnya di pemasarannya.
“Selain proses tanam dengan persoalan pupuk. Nah, saat panen, pas pemasaran itu juga sangat problematik,” tutur dia.
Oleh karena itu, keponakan Presiden ke-IV KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mendorong petani muda untuk bersama-sama mencari solusi atas persoalan tersebut, terutama terkait dengan rantai pemasaran produk hasil pertanian.
“Saya mengundang para petani muda untuk berfikir tentang pemasarannya, pemasaran selama ini sebetulnya jalurnya terlalu panjang, sehingga perlu dipotong supaya petani untung,” tukasnya. (rls/red/***)