Scroll untuk baca artikel
iklan
LEGISLATIFMETROPOLIS

Fenomena Anak Jalanan dan Manusia Silver Kian Meresahkan, DPRD: Tertibkan!

×

Fenomena Anak Jalanan dan Manusia Silver Kian Meresahkan, DPRD: Tertibkan!

Share this article

PEMBARUAN.ID – Keberadaan anak jalanan dan manusia silver di Kota Bandarlampung semakin menjamur, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Menanggapi hal ini, DPRD setempat mendesak pemerintah kota (Pemkot) untuk segera mengambil tindakan tegas guna menertibkan mereka.

Ketua Komisi IV DPRD Bandarlampung, Asroni Paslah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena yang semakin marak ini. Ia mempertanyakan apakah Pemkot selama ini telah melakukan razia secara berkala atau justru tidak memiliki anggaran untuk upaya penertiban.

“Fenomena ini yang harus kita pertanyakan, apakah Pemkot tidak pernah melakukan razia? Apakah tidak ada anggaran untuk penertiban ini? Mengingat jumlah mereka semakin banyak, tentu ini menjadi perhatian serius,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/2/2025).

Asroni, yang juga Ketua DPC Gerindra Kota Bandarlampung, menyampaikan bahwa banyak masyarakat mengeluhkan keberadaan anak jalanan yang sering bertindak agresif di perempatan jalan, seperti mengetuk-ngetuk kaca mobil untuk meminta uang.

“Masyarakat merasa terganggu dengan aksi mereka di lampu merah. Tidak sedikit yang melaporkan bahwa anak-anak ini mengetuk kaca mobil dan memaksa meminta uang. Ini jelas mengganggu kenyamanan pengguna jalan,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa Pemkot Bandarlampung harus segera bertindak, terutama melalui Satpol PP yang berwenang dalam penertiban di jalanan. Sementara itu, Dinas Sosial juga harus turut serta dalam melakukan pendataan terhadap anak-anak jalanan tersebut.

“Satpol PP bertugas menertibkan, sementara Dinas Sosial harus mendata mereka. Pendataan ini penting agar kita mengetahui identitas mereka, asal-usulnya, serta kemungkinan adanya program pemberdayaan yang bisa diberikan,” tambahnya.

Menurut Asroni, banyak kasus di mana anak-anak jalanan ternyata merupakan penerima manfaat dari berbagai bantuan sosial. Oleh karena itu, pendataan yang akurat diperlukan untuk memastikan apakah mereka memang benar-benar membutuhkan atau justru memanfaatkan situasi ini sebagai pekerjaan tetap.

“Kita bukan ingin melarang anak-anak berjualan, tetapi jika jumlah mereka semakin banyak dan mengganggu ketertiban, tentu harus ada penertiban. Jangan sampai ini menjadi fenomena yang dibiarkan tanpa solusi,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa menjelang bulan Ramadan, keberadaan anak jalanan dan manusia silver diperkirakan akan meningkat drastis. Oleh sebab itu, langkah-langkah antisipatif harus segera diambil.

“Sebelumnya, Pemkot pernah memasang imbauan di setiap lampu merah agar masyarakat tidak berjualan atau meminta-minta di jalan. Kita minta aturan itu kembali ditegakkan, sekaligus penertiban harus segera dilakukan,” tutupnya. (sandika)


Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Ikuti juga saluran kami di Whatsapp klik disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *