17 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan
PEMBARUAN.ID – Ironi kehidupan modern sering kali memperlihatkan hal yang memilukan. Ya, di tengah kemajuan digitalisasi, masih ditemukan cerita-cerita keprihatinan, seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Jatibaru, Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Di sinilah atap-atap terkulai menandakan keadaan yang memprihatinkan.
Akibatnya, para siswa dan siswi terpaksa membagi ruang kelas, berjuang melawan genangan air yang menghiasi lantai sekolah mereka. Bahkan, sejumlah ruangan tak bisa lagi difungsikan. Sebuah tragedi di tengah upaya belajar.
Video yang tersebar di media sosial menampilkan pemandangan menyayat hati, siswa-siswi harus bergeser-geser meja dan kursi saat hujan turun dengan deras, terkurung dalam bangunan yang tak lagi menawarkan perlindungan.
Tedi Purwoko, seorang wali murid, menyampaikan keprihatinannya, “Melihat anak-anak belajar dalam kondisi seperti ini sungguh menyayat hati.” Ironisnya, pembangunan sekolah di pusat kecamatan ini tak tersentuh selama 17 tahun terakhir.
Seorang dewan guru yang tak ingin disebutkan namanya meluruskan fakta bahwa sekolah ini hanya menerima bantuan kecil dari dana operasional sekolah (BOS).
“Kondisi yang genting ini memerlukan dukungan lebih besar, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah,” tandasnya, menggarisbawahi urgensi tindakan.
Kondisi memprihatinkan juga terlihat pada tiga ruang kelas terparah, kantor guru, dua toilet, bahkan ruang penyimpanan buku yang belum menjadi perpustakaan. Dari 430 siswa, hanya ada 8 ruang kelas yang masih bisa dimanfaatkan, namun tak luput dari hantaman air hujan.
Di balik duka ini, dewan guru dan wali murid SDN 1 Jatibaru Tanjung Bintang berseru, memohon bantuan pemerintah untuk merevitalisasi bangunan sekolah mereka. Kisah ini bukan sekadar cerita sedih, tapi juga panggilan untuk mengangkat martabat pendidikan di negeri ini. (tim)