AWAL 2024, Jaya Suprana, tokoh multitalenta, menyebut politik sandera berhasil merusak sukma demokrasi dalam artikelnya di Kompas.
Pernyataan Suprana menyoroti perilaku memprihatinkan para penguasa yang tega mengkhianati rakyat dengan menerapkan strategi politik sandera dalam sistem yang mengaku demokratis.
“Memprihatinkan bagaimana mereka yang sedang berkuasa berkat dipilih oleh rakyat, ternyata tega mengkhianati rakyat dengan mengejawantahkan politik sandera di negeri yang mengaku diri demokratis ini,” tulis Jaya.
Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran banyak pihak terhadap praktik politik yang menyimpang dari semangat demokrasi.
Fenomena politik sandera ini tidak hanya merupakan pengkhianatan terhadap mandat rakyat, tetapi juga menunjukkan bagaimana pemerintah dengan cermat menghimpun data dosa-dosa para oposisi.
Data tersebut kemudian digunakan sebagai senjata pamungkas politik sandera pada saat dibutuhkan. Taktik ini menakjubkan sekaligus mengerikan, mencerminkan kecerdikan sekaligus ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa.
Di Lampung, praktik politik pragmatis dan transaksional menjadi konsumsi dan tontonan menarik. Namun, ada kekhawatiran bahwa praktik tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu dan menjadi sandera di kemudian hari.
Keterlibatan dalam transaksi politik yang tidak transparan dan berbasis kepentingan ini berpotensi dikoleksi dan digunakan sebagai alat tekanan di masa depan.
Pertanyaan penting yang diajukan oleh Jaya Suprana dan banyak lainnya adalah: sampai kapan model politik sandera ini akan terus dipraktikkan? Sejauh mana kita sebagai bangsa akan membiarkan praktik ini menggerogoti demokrasi kita?
Jawaban atas pertanyaan ini harus dijawab dengan tindakan nyata. Demokrasi sejati menuntut integritas dan transparansi dari para pemimpin yang dipilih oleh rakyat.
Kita harus memastikan bahwa pemerintahan yang dipilih oleh rakyat benar-benar melayani kepentingan rakyat, bukan sebaliknya.
Hanya dengan demikian, demokrasi Indonesia dapat bertahan dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang diusungnya.
Wallahualam