PEMBARUAN.ID – Setidaknya 50 perguruan tinggi di Indonesia menyampaikan peryataan sikap bahwa demokrasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kritik ini ditujukan langsung untuk Presiden Indonesia Joko Widodo.
Menanggapi fenomena ini, Direktur Klasika Ahmad Mufid mengatakan, sikap yang diambil oleh perguruan tinggi tersebut sebagai alarm darurat bagi demokrasi, bahwa situasi negara sedang tidak baik.
Karenanya, pihaknya mendorong perguruan tinggi di Lampung agar turut bersikap terhadap situasi politik saat ini.
Dia mengatakan, kampus selain memiliki peran pendidikan juga memiliki peran dalam kontrol sosial. Kampus menurutnya merupakan salah satu sumber kebenaran dan merupakan institusi yang netral.
Oleh karena itu, kata dia, sudah seharusnya perguruan tinggi memberikan respon ketika kekuasaan dijalankan secara sewenang-wenang dan dengan terbuka dihadapan publik.
Dia menilai, menyatakan sikap terhadap situasi politik saat ini bukan berarti perguruan tinggi tersebut mendukung salah satu kontestan pilpres.
“Kampus sudah jelas sebagai institusi pendidikan yang bebas dari politik praktis,” kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (9/2/2024).
Pernyataan sikap perguruan tinggi ini juga sekaligus meneguhkan kontribusi kampus untuk negara.
“Hal ini juga sebagai peringatan kepada seluruh peserta agar tidak menjadikan pemilu sekedar ajang berebut kekuasaan,” ujarnya.
Dia turut mengingatkan kepada seluruh perangkat negara untuk menjalankan demokrasi dengan sebaik-baiknya. Negara harus netral agar pelaksanaan Pemilu dapat berjalan adil dan damai. (sandika)
