PEMBARUAN.ID – Gelaran Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Lampung semakin mendekat, memunculkan sejumlah nama sebagai kandidat kuat Ketua DPD I Golkar Lampung.
Beberapa sosok yang digadang-gadang akan maju memperebutkan posisi nomor satu di partai berlambang pohon beringin ini antara lain Hanan A. Rozak (Anggota DPR RI), Rycko Menoza (Anggota DPRD RI), Aprozi Alam (Anggota DPR RI), Ismet Roni (Wakil Ketua DPRD Lampung), dan Abi Hasan Muan (Wakil Ketua DPD Golkar).
Beragam dinamika politik mulai terlihat menjelang Musda. Sebelumnya, Aprozi Alam bersama 12 Ketua DPD II Golkar dikabarkan menemui Plt Ketua Golkar Lampung, Adies Kadir, di Jakarta. Pertemuan ini diduga sebagai bentuk dukungan 12 DPD II kepada Aprozi Alam.
Namun, pada sore hari yang sama, dinamika baru muncul. Empat calon Ketua Golkar Lampung, yaitu Hanan A. Rozak, Rycko Menoza, Abi Hasan Muan, dan Ismet Roni, mengadakan pertemuan di kediaman Ismet Roni. Pertemuan tersebut berlangsung tanpa kehadiran Aprozi Alam, yang disebut-sebut telah mengantongi dukungan mayoritas Ketua DPD II.
Uniknya, keempat kandidat tersebut sempat berfoto bersama sambil saling berpegangan tangan, seperti mengisyaratkan kesepakatan bersama menjelang Musda.
Ketika dikonfirmasi, Ismet Roni menyatakan bahwa pertemuan itu tidak direncanakan sebelumnya. Ia juga membantah anggapan bahwa hubungan antar kader Golkar sedang merenggang menjelang Musda.
“Biarkan saja publik menilai kami sedang bermusuhan, padahal kenyataannya komunikasi kami tetap baik,” ujar Ismet Roni, Senin (27/1/2025).
Hanan A. Rozak pun mengakui kehadirannya dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, diskusi di antara para kader adalah hal wajar, terutama demi memastikan pelaksanaan Musda yang damai dan lancar.
“Ya, cuma ngobrol santai sambil sorean. Ada Mas Rycko, Abi Hasan, dan tuan rumah Pak Ismet Roni,” ungkap Hanan A. Rozak.
Lebih lanjut, Hanan menegaskan bahwa mereka berempat sepakat untuk menjaga agar Musda Golkar sebagai forum musyawarah tertinggi di tingkat provinsi berlangsung secara damai. Siapapun yang terpilih nanti, menurutnya, adalah kader terbaik pilihan peserta Musda.
“Kami samikna wa athokna (kami mendengar dan patuh). Siap menjalankan apa pun keputusan Musda,” tutup anggota Komisi IV DPR RI tersebut. (sandika)