PEMBARUAN.ID — Ada angin duka yang berhembus pelan di tengah kesibukan Partai Golkar Lampung. Sabtu pagi itu, 7 Desember 2024, I Made Bagiasa, Wakil Ketua Bidang Organisasi, pergi meninggalkan segala hiruk-pikuk dunia.
Di usianya yang ke-65, ia berpulang di Rumah Sakit Budi Medika, Telukbetung, Bandarlampung.
Kabar itu datang seperti petir di langit cerah. Tak ada tanda-tanda. Tak ada firasat. I Made Bagiasa, yang dikenal penuh semangat, baru saja berenang di laut, kata mereka.
Namun takdir berkata lain; tubuhnya jatuh, seolah memberi isyarat bahwa waktunya telah tiba. “Belum tahu penyebabnya, tapi perkiraan jantung,” ucap Ismet Roni, Sekretaris Golkar Lampung, dengan suara lirih yang menyimpan banyak kehilangan.
Rumah sakit pun menjadi saksi bisu kepedihan. Sejumlah kader Partai Golkar berkumpul, memberikan penghormatan terakhir. Namun apa daya, segala usaha tak mampu membendung takdir.
Jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah duka, Perum Griya Sejahtera, Gunung Terang, Langkapura, Bandarlampung, sebelum akhirnya diantarkan ke tempat peristirahatan terakhir.
I Made Bagiasa bukan sekadar nama dalam daftar panjang anggota partai. Ia adalah seorang yang mendedikasikan hidupnya untuk organisasi, seorang yang pernah menghiasi kursi DPRD Provinsi Lampung dengan keberanian dan pengabdian.
Sosoknya menjadi pelita kecil bagi Partai Golkar, sebuah kehadiran yang akan selalu dirindukan.
Kini, hanya kenangan yang tersisa. Kenangan tentang seorang pria yang tak kenal lelah, yang menyematkan semangat dalam setiap langkahnya.
Kepergiannya meninggalkan lubang yang tak mudah terisi, baik bagi keluarga besar Golkar maupun masyarakat yang mengenalnya.
Namun seperti kata pepatah, “Orang baik tak pernah benar-benar pergi.” Dan mungkin, di suatu tempat yang tak bisa kita lihat, I Made Bagiasa tengah tersenyum, menatap kita semua, berharap bahwa semangatnya akan tetap hidup dalam hati yang ia tinggalkan. (***)
