PEMBARUANSPORT – Kevin De Bruyne, gelandang andalan Belgia dan Manchester City, telah melontarkan kritik tajam terhadap jadwal pertandingan sepak bola yang semakin padat, menyoroti dampak negatif terhadap kesehatan dan performa para pemain. Dilansir dari Bola Banter, De Bruyne mengungkapkan kekesalannya terhadap komersialisasi yang terus meningkat dalam industri sepak bola, yang dianggapnya mengabaikan kesejahteraan para pemain.
De Bruyne secara khusus mengungkapkan kecemasannya terhadap dampak jadwal pertandingan terhadap waktu istirahat. “Mungkin belum banyak yang menyadari, tetapi setelah final Piala Dunia Antarklub 2025, kami hanya akan memiliki waktu sekitar tiga minggu untuk beristirahat dan mempersiapkan musim Premier League berikutnya,” kata De Bruyne dengan ekspresi serius. Ia menambahkan bahwa padatnya jadwal musim depan, yang mencakup sekitar 80 pertandingan, dapat berujung pada masalah serius bagi kebugaran pemain.
Pernyataan De Bruyne menyoroti ketimpangan antara kepentingan komersial dan kebutuhan pemain. “Setiap kali ada protes dari para pemain, UEFA dan FIFA justru menambah jumlah pertandingan,” sindirnya. Ia menegaskan bahwa suara pemain sering kali terabaikan di tengah suara keras dari kepentingan finansial yang mendominasi industri sepak bola.
Fenomena ini tidak hanya sekadar kritik, tetapi juga merupakan gambaran dari kenyataan pahit dalam dunia sepak bola modern. De Bruyne mengungkapkan bahwa, “Kami bisa mengeluh sepanjang hari, tetapi tetap saja tidak ada perubahan. Apakah suara pemain benar-benar penting di mata mereka?” Hal ini mencerminkan frustrasi mendalam yang dirasakan oleh banyak pemain mengenai komersialisasi yang membuat mereka merasa seperti bagian dari mesin uang daripada individu yang memiliki kebutuhan fisik dan mental.
Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional di Inggris serta berbagai asosiasi pemain lainnya telah berupaya mencari solusi untuk masalah ini, namun hasilnya belum memadai. De Bruyne menambahkan, “Mungkin bagi penggemar, lebih banyak pertandingan berarti lebih banyak hiburan, tapi bagi kami, ini adalah pekerjaan tambahan tanpa tambahan waktu untuk istirahat.”
Kekhawatiran ini semakin relevan dengan daftar panjang pemain yang mengalami cedera akibat jadwal pertandingan yang padat. Beberapa pemain yang tengah mengalami cedera termasuk De Bruyne sendiri, Vinícius Júnior, Jules Koundé, Bukayo Saka, Trent Alexander-Arnold, Rafael Leão, Giovanni Reyna, dan Achraf Hakimi. Cedera-cedera ini memperlihatkan betapa padatnya jadwal pertandingan dapat berakibat fatal bagi kesehatan dan kebugaran pemain.
Pernyataan De Bruyne dan daftar cedera pemain menegaskan perlunya reformasi mendesak dalam pengaturan jadwal pertandingan untuk memastikan kesejahteraan pemain. Tanpa perubahan yang signifikan, industri sepak bola mungkin menghadapi konsekuensi serius terhadap kualitas permainan dan kesehatan para pemain di masa depan.