PEMBARUAN.ID — Polda Lampung akhirnya mengungkap hasil pemeriksaan ekshumasi terhadap jenazah Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapel) Unila.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim forensik RS Bhayangkara, diketahui penyebab paling signifikan kematian Pratama adalah tumor otak jenis Oligodendroglioma, yakni salah satu jenis tumor otak primer langka yang tumbuh di dalam sel saraf otak.
“Jadi untuk permintaan ekshumasi yang kami lakukan bersama tim, hasil paling signifikan untuk penyebab kematian almarhum itu adalah tumor di otak,” ujar Dokter Forensik RS Bhayangkara, dr. I Putu Suwartama Wiguna, dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (07/10/2025).
dr. Putu menjelaskan, tumor tersebut tidak terbentuk secara tiba-tiba ataupun akibat trauma fisik. Ia menegaskan bahwa berdasarkan literatur medis, Oligodendroglioma tidak berhubungan dengan kekerasan atau benturan fisik.
“Tumor ini memerlukan proses waktu yang panjang untuk terbentuk. Secara literatur, Oligodendroglioma tidak berhubungan dengan suatu trauma,” jelasnya.
Selain itu, tim forensik tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah. Luka atau bekas pada tubuh yang ditemukan merupakan trauma medis, seperti bekas infus dan pemasangan selang ke otak, yang sebelumnya dilakukan sebagai tindakan medis untuk mengeluarkan cairan akibat tumor.
“Bekas-bekas yang kami temukan itu merupakan tanda tindakan medis, bukan kekerasan. Pemasangan selang tersebut bertujuan untuk mengeluarkan cairan yang diproduksi oleh tumor,” kata dr. Putu.
Ia menambahkan, kemungkinan adanya penyebab kematian lain seperti pendarahan sulit dianalisis karena kondisi jenazah sudah mengalami pembusukan lanjut saat ekshumasi dilakukan. Namun, temuan paling kuat dan signifikan tetap mengarah pada tumor otak sebagai penyebab utama kematian.
“Untuk sebab kematiannya yang paling signifikan adalah tumor pada otak jenazah,” pungkasnya. (sandika)