PEMBARUAN.ID – Dua unit bisnis PTPN I Regional 7 yang berlokasi di Kabupaten Pesawaran, yakni Kebun Way Berulu dan Kebun Way Lima, memiliki peran signifikan dalam mendukung stabilitas ekonomi dan sosial di kabupaten berjuluk Andan Jejama ini.
Ribuan tenaga kerja yang diserap, aktivitas ekonomi yang berjalan, serta peningkatan pendidikan dan budaya di masyarakat sekitar menunjukkan kontribusi perusahaan yang melampaui nilai fisik semata.
Potret nyata peran PTPN I ini tergambar dalam diskusi sederhana saat seremoni penyerahan bantuan satu bak kontainer sampah dari PTPN I Regional 7 kepada Pemerintah Kabupaten Pesawaran.
Bertempat di Kantor Regional 7, Bandar Lampung, Selasa (29/10/24), bantuan dalam bentuk program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) diserahkan oleh Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, kepada Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran, Linda Sari.
Acara ini juga dihadiri oleh SEVP Business Support Bambang Agustias, SEVP Operation Wiyoso, para Kepala Bagian di Kantor Regional, Manajer Kebun Way Lima Sasmika DS, dan Manajer Kebun Way Berulu Tulus Catur Pambudi.
Tuhu Bangun menjelaskan bahwa Kebun Way Berulu dan Kebun Way Lima, yang terletak di Kecamatan Gedongtataan, ibu kota Kabupaten Pesawaran, memiliki sejarah panjang sejak masa kolonial.
“Aset dari dua unit bisnis kami itu diperoleh melalui nasionalisasi perusahaan eks-Belanda pada 1958, dengan akar sejarah yang bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Karena itu, perusahaan ini sudah menyatu dengan denyut nadi perekonomian masyarakat,” ungkap Tuhu.
Ia menegaskan, sesuai dengan peta dari masa Belanda, lahan di kedua unit bisnis tersebut tetap konsisten tanpa adanya penambahan atau pengurangan.
“Kami pastikan alas hak atas aset ini, meski beragam seperti hak erfpacht, tetap berada dalam jalur asal-usulnya,” tegasnya, menekankan bahwa aset tersebut merupakan hak yang sah dan tidak dapat diklaim oleh pihak lain.
Dalam perannya sebagai salah satu elemen penting stabilitas wilayah, Tuhu menyoroti dampak besar yang terjadi saat lahan milik PTPN I Regional 7 di Kebun Way Berulu, seluas 329 hektare, dihadang oleh pihak lain.
“Akibatnya, sekitar 120 karyawan terpaksa kehilangan pekerjaan, yang berarti berimbas pada sekitar 480 anggota keluarga. Ekonomi lokal pun terganggu karena aliran uang dari gaji pekerja terhenti,” jelasnya.
Jika dua unit bisnis ini, yang mempekerjakan 1.500 orang, terganggu operasionalnya, maka dampak negatif akan meluas. Selain aspek ekonomi, Tuhu juga menekankan pengaruh non-fisik perusahaan ini.
PTPN I Regional 7 tidak hanya membawa modernisasi dan teknologi, tetapi juga menghadirkan tenaga kerja ahli yang turut menciptakan ekosistem masyarakat yang lebih kompetitif dan berpendidikan.
“Mungkin ini yang sering tidak diperhitungkan. Modernisasi yang dibawa oleh perusahaan tentu menular pada masyarakat sekitar, menciptakan atmosfer baru yang lebih unggul,” tambahnya.
Tuhu berharap semua pihak, terutama pemangku kepentingan di Kabupaten Pesawaran, dapat mendukung operasional perusahaan.
“Kami mengharapkan kerjasama untuk melihat kebijakan dengan perspektif yang lebih luas dan komprehensif,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran, Linda Sari, menyampaikan apresiasi atas bantuan CSR berupa kontainer sampah yang sangat dibutuhkan oleh daerah.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini, yang sangat berguna bagi pengelolaan sampah di Pesawaran,” kata Linda, mengakui masih terbatasnya infrastruktur pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Linda juga mengakui peran penting PTPN I Regional 7 dalam perkembangan ekonomi dan sosial di Kabupaten Pesawaran.
“Jika tidak ada PTPN di dua tempat ini, kondisi masyarakat sekitar mungkin tidak akan semaju sekarang,” ujarnya.
Ia berjanji akan melaporkan bantuan CSR ini kepada Bupati dan menyampaikan pesan dari manajemen PTPN I Regional 7 yang telah disampaikan selama diskusi.
“Setelah acara ini, saya akan segera laporkan ke Pak Bupati dan menyampaikan salam serta pesan dari PTPN I Regional 7,” tutupnya. (***)
Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Ikuti juga saluran kami di Whatsapp klik disini
