PEMBARUAN.ID – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal akhirnya turun langsung menemui ratusan massa aksi yang menggelar demonstrasi terkait polemik harga singkong di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung, Senin (05/05/2025).
Didampingi oleh Ketua DPRD Lampung, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Singkong, serta sejumlah anggota dewan lainnya, Gubernur Mirza menemui massa setelah situasi unjuk rasa dinyatakan kondusif.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengajak perwakilan petani dan organisasi mahasiswa untuk berdialog lebih lanjut di Ruang Abung, Kompleks Kantor Gubernur Lampung. Dialog ini bertujuan mencari solusi konkret atas permasalahan tata niaga dan harga singkong yang selama ini dikeluhkan para petani.
“Kami di pemerintah provinsi berada di pihak yang sama dengan para petani. Karena itu penting bagi masyarakat untuk mengetahui perjuangan yang sedang dan terus kami lakukan,” ujar Mirza di hadapan peserta dialog.
Perwakilan petani dari Lampung Timur, Maradoni, menegaskan bahwa aksi ini lahir murni dari keprihatinan dan tidak ditunggangi kepentingan politik maupun bayaran.
“Kami tidak menyalahkan gubernur atau presiden. Persoalan ini sudah lama terjadi, sejak era Presiden Jokowi dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Ini akibat impor yang tidak terkendali. Kami hanya ingin masalah ini ditangani secara serius,” ucap Maradoni.
Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap implementasi kebijakan pusat oleh perusahaan pengolahan singkong di daerah.
“Sudah jelas ada keputusan dari kementerian, tapi perusahaan di lapangan melanggar. Kami sudah sampaikan ke Ketua Pansus, Pak Mikdar Ilyas. Kalau tidak bisa ditindak, lebih baik perusahaannya ditutup,” tegasnya.
Desakan Regulasi Perlindungan Harga
Senada, Aris—perwakilan petani dari Lampung Utara—mendesak adanya regulasi yang jelas dan kuat agar harga singkong tidak terus dimainkan pihak-pihak tertentu.
“Petani selalu di posisi lemah karena tidak ada perlindungan hukum atas harga jual hasil panen. Pemerintah harus hadir dengan regulasi yang adil,” ujarnya.
Dukungan dan Harapan dari Masyarakat Tulangbawang
Sementara itu, perwakilan dari Tulangbawang menyampaikan bahwa mayoritas warga di wilayahnya menaruh harapan besar kepada Gubernur Mirza.
“Sebanyak 82 persen masyarakat Tulangbawang mendukung Pak Mirza saat Pilgub lalu. Sekarang kami datang bukan untuk marah-marah, tapi membawa harapan agar Bapak benar-benar berpihak pada petani,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, dialog antara perwakilan petani, mahasiswa, dan pihak Pemerintah Provinsi Lampung masih berlangsung. Pemerintah berkomitmen menampung seluruh aspirasi demi mencari solusi terbaik atas masalah yang menimpa petani singkong di daerah. (sandika)