PEMBARUAN.ID – Siang itu ada yang berbeda di Jalan Pramuka, Bandarlampung. Ya, sebuah pita merah yang melintang di pintu Bina Bangsa Course (BBC) yang diresmikan oleh tangan hangat Jauharoh Haddad. Sebuah perjalanan panjang akhirnya berlabuh di sini, di tengah harapan besar untuk memulai sesuatu yang lebih baik.
Jauharoh bukanlah sosok yang asing. Di balik senyum dan sikap ramahnya, tersimpan keprihatinan yang mendalam tentang pendidikan di negeri ini. Bagi perempuan yang lima tahun terahir berjuang di Komisi V DPRD Lampung itu, pendidikan tak lagi sekadar menyampaikan teori atau angka-angka di atas kertas.
Ia memandang bahwa dunia pendidikan saat ini kurang mampu membentuk karakter anak bangsa yang baik. Seringkali, menurutnya, lingkungan belajar tak cukup memberi ruang untuk menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan, yang kian hari kian memudar.
“Saya mendirikan BBC ini dengan tujuan sederhana: membentuk karakter anak bangsa yang baik,” ujar Jauharoh.
Bagi politisi perempuang yang pernah menjabat Ketua Bapemperda DPRD Lampung itu, pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab kita semua. Pendidikan, menurutnya adalah pondasi kehidupan yang harus dikelola bersama, dengan cinta dan pengabdian.
BBC tak hanya tempat belajar akademis, tetapi juga sekolah kehidupan. Di sini, anak-anak tak hanya dihadapkan pada pelajaran-pelajaran yang biasa mereka temui di sekolah. Lebih dari itu, mereka dibekali dengan motivasi, nilai-nilai etika, dan ajaran agama.
Mereka diajarkan bagaimana menghargai orang tua, menghormati guru, dan bersikap santun kepada sesama. Harapannya, anak-anak yang belajar di BBC kelak tumbuh menjadi pribadi yang tak hanya cerdas, tetapi juga beradab.
“Kami juga menyediakan kelas mengaji di sini,” tambah Jauharoh.
Baginya, BBC adalah ruang bagi anak-anak untuk mendekatkan diri pada nilai-nilai spiritual, di mana mereka belajar tidak hanya membaca Al-Quran, tetapi juga memahami tajwid dan hadits.
BBC hadir sebagai tempat yang ingin mengukir setiap siswi menjadi sosok yang berbudi pekerti luhur, yang nantinya mampu menjadi pemimpin masa depan Indonesia.
Tak lupa, BBC menghadirkan tenaga pengajar yang muda, cerdas, dan bersemangat. Dengan hati penuh dedikasi, para pengajar ini diharapkan mampu merangkul siswa-siswi BBC menuju pencapaian yang lebih baik. Dengan semangat mendidik, mereka tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membangun karakter.
Dan di tengah semua itu, Jauharoh memberikan tawaran istimewa bagi mereka yang mendaftar di bulan Oktober ini. Diskon 25 persen menjadi bonus tambahan bagi siapa pun yang ingin bergabung dalam perjalanan ini. Bahkan, BBC membuka kelas berenang yang memungkinkan anak-anak belajar di tempat pilihan mereka, dengan pelatih yang siap hadir di lokasi.
Sore itu, selain Jauharoh, hadir pula para tokoh masyarakat seperti Apriliati, Iwan Satriawan, dan Asih Fatwanita. Mereka ikut menyaksikan langkah awal dari harapan yang telah lama dirangkai.
Di tengah hangatnya percakapan dan semangat yang menguar, BBC memulai perjalanannya. Bagi Jauharoh, BBC bukan sekadar tempat bimbingan belajar, tetapi harapan untuk melihat anak-anak tumbuh menjadi sosok yang santun, cerdas, dan siap menjadi generasi penerus bangsa yang lebih baik. (red)














