iklan
LEGISLATIFPERISTIWA

KADIN: Transaksi Misi Dagang Jatim–Lampung Tembus Rp1 Triliun Lebih

×

KADIN: Transaksi Misi Dagang Jatim–Lampung Tembus Rp1 Triliun Lebih

Share this article

PEMBARUAN.ID – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Lampung Bidang Industri dan Perdagangan, Munir Abdul Haris menegaskan, bahwa Provinsi Lampung memiliki peluang besar untuk menjalin kemitraan strategis dengan Provinsi Jawa Timur. Pernyataan ini disampaikan usai pelaksanaan Misi Dagang Jatim–Lampung yang digelar di Bandarlampung, Kamis (07/08/2025).

Mewakili Ketua Umum KADIN Lampung Muhammad Kadafi yang berhalangan hadir karena agenda di Jakarta, Munir mengungkapkan bahwa kolaborasi ini bukan kali pertama.

“Alhamdulillah, misi dagang kali ini menghadirkan 153 pelaku usaha, terdiri dari 100 pelaku usaha Lampung dan 53 dari Jawa Timur. Ini membuka pintu lebar bagi kerja sama lintas sektor,” ujarnya, Jumat (08/08/2025).

Dalam pertemuan bisnis tersebut, KADIN Lampung tidak hanya mencatat transaksi perdagangan bernilai besar, tetapi juga membangun kesepahaman awal di berbagai bidang, mulai dari pertanian, kelautan dan perikanan, industri kreatif, hingga penyediaan bahan baku industri.

“Lampung memiliki komoditas unggulan seperti rajungan, karet lump, udang, arang batok, vaname, dan jagung. Sementara Jawa Timur dikenal dengan produk rokok, kopi, gula merah, seafood, DOC & pullet, sapi, benih tanaman, arang batok, dan mesin las,” jelas Munir.

Menurutnya, sinergi kekuatan kedua provinsi akan memperkuat rantai pasok domestik sekaligus menekan biaya logistik antarwilayah. “Kita sinergikan agar kebutuhan di Lampung bisa dipenuhi dari Jatim, dan sebaliknya, kebutuhan di Jatim bisa kita penuhi dari Lampung,” tambahnya.

Munir menilai, kerja sama antarprovinsi merupakan kunci membangun ketahanan ekonomi nasional berbasis kekuatan lokal, sekaligus memperbesar kontribusi sektor riil terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Ia juga mengapresiasi rencana investasi pabrik gula merah oleh investor asal Kediri, Jawa Timur, yang ditargetkan beroperasi pada 2026.

“Ini langkah penting untuk mempercepat hilirisasi produk pertanian Lampung dan membuka lapangan kerja baru. Investasi seperti ini mempertegas peran Lampung sebagai basis produksi nasional,” tegas Munir.

Sebagai catatan, total nilai transaksi dalam Misi Dagang Jatim–Lampung 2025 mencapai Rp1,055 triliun, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, capaian ini membuktikan bahwa kolaborasi daerah mampu menghasilkan nilai ekonomi yang konkret dan berkelanjutan,” tutupnya. (***/red)


Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Ikuti juga saluran kami di Whatsapp klik disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *