PEMBARUAN.ID — Pengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (PW APRI) Provinsi Lampung masa khidmat 2025–2029 resmi dikukuhkan dalam sebuah seremoni khidmat di Sultan Luxe Hotel Bandar Lampung, Rabu (16/07/2025).
Pengukuhan dilakukan oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Lampung yang diwakili Kabid Urais, H. Yulizar, S.T., M.Ag. Pengukuhan ini menandai awal langkah strategis para penghulu se-Lampung dalam memperkuat peran keagamaan dan sosial di tengah masyarakat yang terus berkembang.
Hadir dalam kesempatan itu berbagai tokoh dan pemangku kepentingan, seperti Plt. Kepala Biro Kesra Yuri Agustina mewakili Gubernur Lampung, Kapolresta Bandar Lampung, jajaran Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, pengurus pusat APRI, Ketua Tim Penghulu Kanwil Kemenag Lampung, Ketua PWNU dan PWM Muhammadiyah Lampung, serta perwakilan ormas dan lembaga hukum seperti PW GP Ansor, IKA PMII, Rektor IBN Lampung, hingga Ketua LBH Cahaya Keadilan Lampung.
Pengukuhan ini menjadi momentum penguatan sinergi antar-penghulu dengan seluruh elemen strategis di Provinsi Lampung. Dalam menghadapi era digital dan tantangan sosial yang semakin kompleks, PW APRI Lampung diharapkan tampil sebagai garda terdepan dalam mewujudkan pelayanan umat yang berintegritas, humanis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Adapun struktur inti PW APRI Lampung masa khidmat 2025–2029 yang telah dikukuhkan meliputi:
Ketua: H. Sulaiman, S.Ag., M.M.
Sekretaris: H. Miftahuddin
Bendahara Umum: Muhammad Ridwan
Susunan lengkap kepengurusan dapat diakses melalui kanal resmi APRI Lampung.
Dengan dikukuhkannya pengurus baru ini, PW APRI Lampung menegaskan kesiapan mengawal isu-isu strategis keumatan, mulai dari edukasi pernikahan, pencegahan pernikahan anak, penguatan moderasi beragama, hingga memperkokoh peran penghulu sebagai pemuka agama yang relevan dan solutif di tengah masyarakat.
“Ini bukan sekadar struktur organisasi. Ini adalah gerakan moral dan pengabdian,” tegas H. Sulaiman dalam sambutannya usai pengukuhan.
Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan besar: agar para penghulu di Lampung bukan sekadar pencatat pernikahan, tetapi juga penebar maslahat serta penjaga harmoni di tengah masyarakat. (***/red)