PEMBARUANID – Para penjahat siber semakin kreatif dalam merancang modus penipuan, kali ini dengan memanfaatkan QR Code sebagai alat untuk mengelabui korbannya. Dalam aksi terbarunya, mereka menggunakan nama instansi besar dan mengirimkan email berisi kode QR kepada calon korban.
Modus operandi yang digunakan melibatkan email palsu yang tampak seolah-olah berasal dari perusahaan terkemuka seperti Microsoft atau layanan cloud Office 365. Isi email tersebut mencurigakan, meminta korban untuk memindai kode QR dengan alasan perlu mengakses kembali akun mereka.
Isi email mungkin berisi pemberitahuan mengenai kadaluarsa kata sandi akun calon korban, dengan ancaman kehilangan akses ke email jika tidak segera diubah. Para pelaku berupaya memotivasi korban untuk memindai QR Code sebagai solusi terakhir dari masalah yang ‘diciptakan’ oleh pengirim palsu.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada sistem autentikasi sah yang meminta pemindaian kode QR sebagai satu-satunya pilihan. Roman Dedenok, pakar keamanan siber dari Kaspersky, menekankan bahwa jika sebuah email meminta tindakan seperti mengonfirmasi sesuatu, masuk ke akun, atau mereset kata sandi, dan hanya berisi kode QR, kemungkinan besar itu adalah upaya penipuan.
Kaspersky menemukan bahwa ketika korban memindai QR Code tersebut, mereka diarahkan ke halaman tiruan Microsoft yang sebenarnya adalah situs phishing untuk mencuri data pribadi, termasuk kata sandi akun media sosial dan bank.
Untuk mencegah jatuh korban dalam tipu daya ini, pengguna disarankan untuk tidak memindai kode QR dari email yang mencurigakan. Jika perlu memverifikasi keaslian, Kaspersky merekomendasikan penggunaan solusi keamanan Kaspersky yang dilengkapi dengan fungsi pemindai kode QR aman. Fungsi ini akan memeriksa isi kode QR dan memberikan peringatan jika ada potensi kecurangan di dalamnya.
Dengan begitu, di tengah maraknya ancaman keamanan siber, langkah-langkah antisipatif menjadi kunci untuk melindungi diri dari upaya penipuan yang semakin canggih dan terorganisir. (Ramarunov)