Oleh: Rudy Irawan, S.Pd.I, M.S.I
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
PILKADA bukan sekadar rutinitas demokrasi lima tahunan. Di balik pemungutan suara, tersembunyi harapan besar yang menggantung di pundak masyarakat Lampung. Mereka menunggu bukan sekadar pemimpin, tetapi sosok visioner yang mampu membaca arah dan merangkul masa depan.
Lampung, yang strategis, yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera, memiliki potensi ekonomi yang tak terbatas. Namun, potensi itu seperti harta karun yang masih terkubur.
Masyarakat merindukan pemimpin yang mampu melihat posisi ini sebagai peluang, yang siap membangun infrastruktur mumpuni demi memperkuat konektivitas dan meningkatkan layanan publik. Jalan tol, pelabuhan, hingga bandara bukan sekadar fasilitas; mereka adalah kunci yang bisa membuka pintu pertumbuhan ekonomi yang lebih kokoh.
Selain infrastruktur, pendidikan dan kesehatan adalah dua sisi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Pemimpin baru Lampung diharapkan hadir dengan visi yang tajam dalam memajukan kualitas sumber daya manusia.
Akses pendidikan yang merata, dari pelosok hingga pusat, menjadi syarat mutlak. Layanan kesehatan yang berkualitas dan merata juga bukan lagi sekadar impian. Tanpa SDM yang mumpuni, segala usaha pembangunan hanya akan menjadi angan-angan yang tertunda.
Lampung pun kaya dengan potensi sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang belum tergarap sepenuhnya. Dari ladang hijau hingga lautan biru, semuanya siap menjadi tumpuan ekonomi daerah.
Namun, sayangnya, sektor-sektor ini sering kali luput dari perhatian utama. Pemimpin yang visioner akan mampu merumuskan kebijakan untuk mengembangkan pertanian modern, memberikan dukungan teknologi bagi petani dan nelayan, serta mempromosikan pariwisata berbasis kearifan lokal. Langkah-langkah ini akan membawa Lampung ke peta nasional, bahkan internasional.
Membangun saja tidak cukup. Reformasi birokrasi menjadi landasan penting bagi perubahan yang berkelanjutan. Pemimpin yang terpilih harus mampu menegakkan transparansi dan akuntabilitas, memastikan bahwa setiap rupiah anggaran digunakan demi kemaslahatan rakyat.
Di tengah maraknya korupsi, masyarakat Lampung membutuhkan sosok yang berani menegakkan integritas. Keterbukaan informasi dan partisipasi publik adalah pilar penting yang akan memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat.
Pada akhirnya, masyarakat Lampung menanti seorang pemimpin yang lebih dari sekadar pengelola, melainkan sosok yang menginspirasi. Mereka menanti seseorang yang tidak hanya melihat ke belakang, tetapi juga melangkah jauh ke depan.
Pemimpin yang mampu merangkul semua elemen, mendengar dengan hati, dan mengambil tindakan berani agar Lampung tak tertinggal dalam derap perkembangan global.
Pilkada kali ini adalah kesempatan emas. Bukan hanya untuk memilih pemimpin, tetapi juga untuk menentukan arah masa depan. Dengan pemimpin yang tepat, Lampung bisa menjadi provinsi yang maju, sejahtera, dan membanggakan.
Saat ini, yang dibutuhkan adalah keberanian untuk bermimpi besar—karena harapan masyarakat sudah menggantung di ujung jalan.
Wallahualam














