Oleh: Dr H Wahyu Iryana
Sejarawan, Wadek Kemahasiswaan FEBI UIN Lampung
PERJUANGAN panjang para patriotik bangsa Indonesia melawan para penjajah diakhiri dengan serine Proklamasi Kemerdekaan oleh Sukarno-Hatta. Panjangnya rentetan peristiwa heroik rakyat Indonesia melawan penjajah asing dari Sabang sampai Merauke menjadi catatan emas sejarah Bangsa Indonesia.
Sebut saja Cut Nyak Dien, Teuku Cik Ditiro, Teuku Umar, Malahayati, Sisingamaharaja XII, Diponegoro, Jendral Sudirman, Bung Tomo, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, AA Maramis, dan masih banyak Kusuma Bangsa yang berkorban jiwa raga untuk tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia.
Pertanyaannya apakah di Lampung ada pahlawan Nasional yang mempertahankan setiap jengkal Tanah Pertiwi dari rongrongan penjajah. Tentu ada, salahsatunya Raden Intan II dan KH. Ahmad Hanafiah.
Generasi penerus harus tahu bagaimana proses panjang melawan hegemoni penjajah disudahi dengan dua pola perjuangan dengan perang fisik dan diplomatik (kooperatif). Banyak Kusuma Bangsa yang namanya tidak tercantum dalam buku sejarah manapun namun pengorbanannya tidak bisa diragukan.
Di bulan Agustus inilah anak bangsa harus memahami tentang sejarah bangsanya minimal sadar untuk menghargai perjuangan para pahlawan dengan membacakan surat fatehah dan memasang bendera merah putih di setiap rumah.Masyarakat antusias dengan adanya 17 Agustus karena menyambut datangnya bulan kemerdekaan.
Kegembiraan itu ditandai dengan beragam perlombaan unik yang menghibur dirinya dan yang menontonnya. Sesungguhnya suguhan perlombaan 17 Agustus itu bisa diartikan sebagai semangat yang pantang menyerah melawan penjajah dan sikap patriotik mencintai tanah air mengenal kegigihan perjuangan para pahlawan bangsa.
Indonesia diproklamasikan tepat ditanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 H. Dengan mengheningkan cipta seraya mendoakan perjuangan para pahlawan kita sambut hari merdeka 17 Agustus untuk kejayaan nagara Indonesia.
***