PEMBARUAN.ID – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, H. Ahmad Basuki, mengungkapkan tiga ancaman besar yang harus dihadapi generasi muda saat ini, yaitu penyalahgunaan narkotika, judi online, dan pinjaman online ilegal (pinjol).
Hal tersebut ia sampaikan dalam agenda Konferensi Wilayah (Konferwil) XVI Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Lampung, Sabtu (21/12/2024).
Menurut pria yang akrab disapa Mas Abas ini, ketiga isu tersebut perlu mendapat perhatian serius agar tidak menjadi penghambat dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Narkotika tidak hanya merusak fisik tetapi juga mental dan masa depan generasi muda. Oleh karena itu, saya mengimbau kader IPNU Lampung untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkotika dan berperan aktif dalam kampanye anti-narkotika,” jelasnya.
Politisi PKB ini juga menyoroti maraknya judi online di kalangan pemuda yang dinilai merusak moral, keuangan, dan hubungan sosial.
“Generasi muda seharusnya menjadi pelopor gerakan menolak judi online dan menyadarkan orang-orang di sekitar mereka tentang dampak negatifnya,” tegasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kesadaran akan jebakan pinjaman online ilegal yang sering kali merugikan generasi muda. “Bijaklah dalam mengambil keputusan finansial. Jangan sampai terjebak dalam praktik pinjol ilegal yang merugikan,” pesannya.
Politik Kebangsaan, Modal Penting Pemuda
Pada kesempatan yang sama, Mantan Anggota DPRD Lampung Timur ini menekankan pentingnya pemahaman politik kebangsaan sebagai dasar menjaga persatuan dan membangun bangsa. Ia menjelaskan bahwa politik kebangsaan harus berorientasi pada nilai-nilai Pancasila dan kepentingan rakyat.
Selain itu, ia mengajak kader IPNU untuk memahami politik praktis (politik wasilah) sebagai alat perjuangan dalam menghadapi tantangan bangsa.
“Politik wasilah adalah alat, bukan tujuan. Gunakan politik untuk memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan keberlanjutan pembangunan,” paparnya.
Mas Abas juga menyerukan agar generasi muda tidak hanya menjadi agen perubahan, tetapi lebih dari itu, menjadi agen penentu arah perubahan bangsa.
“Generasi muda bukan sekadar penggerak, tetapi penentu arah perubahan bangsa. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian. Jadilah generasi yang mampu menentukan langkah besar menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Sebagai penutup, H. Ahmad Basuki mengajak kader IPNU Lampung untuk berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
“Hindari narkotika, judi online, dan pinjol ilegal. Perkuat peran kalian dalam politik kebangsaan dan politik wasilah, serta jadilah penentu perubahan yang membawa Indonesia menuju kemajuan,” tutupnya.
Konferwil XVI IPNU Lampung menjadi momentum strategis untuk menanamkan semangat juang generasi muda agar tidak hanya berperan sebagai pelaku, tetapi juga sebagai penentu dalam membangun bangsa yang lebih baik dan berdaya saing global. (sandika)














