PEMBARUAN.ID – Kader dan Pengurus Rayon Fakuktas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Komisariat UIN Raden Intan Lampung menggalang dan menyalurkan dana kemanusiaan, untuk masyarakat terdampak banjir di empat lokasi di Lampung Selatan (Lamsel).
Koordinator Aksi Penggalangan Dana, Jeki Jaya Saputra mengatakan, pihaknya berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp2.747.000 dari aksi galang dana yang dilakukan di beberapa titik lampu merah di Bandarlampung, Sabtu-Minggu (29-30/10/2022).
“Kami menggelar Aksi Penggalangan Dana di 3 titik, yakni di Lampu Merah Urip Sumoharjo, Lampu Merah Sultan Agung dan Lampu Merah Baypass, Jalan Endro Suratmin. Dalam dua hari aksi, kami mengumpulkan dana Rp2,7 juta lebih,” kata Jeki, Selasa (01/11/2022).
Dari dana yang terkumpul, lanjut Jeki, pihaknya membelanjakan dana tersebut dengan sembilan kebutuhan pokok (Sembako), yang kemudian langsung disalurkan kepada yang membutuhkan, yakni masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Way Sulan, Lamsel.
“Salah satu lokasi terdampak banjir yang kami kunjungi adalah kediaman Bapak Samsudin di Kecamatan Way Sulan, Lamsel. Bapak Samsudin ini, sedang menanggung duka yang mendalam, setelah kedua buah hatinya Romlah (12) dan Halimah (14) menjadi korban meninggal karena banjir,” tutur dia.
Dengan disalurkannya bantuan, para kader PMII berharap dapat sedikit meringankan beban keluarga Samsudin yang kini sedang berduka.
“Saat kami berkunjung, Bapak Samsudin sudah ikhlas atas kepergian dua putrinya. Bahkan, kami (Kader PMII) sempat berdoa bersama dan mendengarkan cerita terkait tragedi yang dialami keluarga Bapak Samsudin,” jelas Jeki.
Bapak Samsudin, lanjut Jeki, memiliki tuga orang anak. Selain Romlah dan Halimah yang menjadi korban banjir, masih ada seorang anak lagi berusia 4 tahun, dan selamat dari bencana tersebut.
“Saat kejadian, Bapak Samsudin mengira jika ketiga buah hatinya berada di rumah. Sehingga dirinya tidak menghawatirkan apa pun. Namun setelah selang beberapa waktu, dirinya mendapat kabar jika ketiga anaknya berada di lokasi banjir terparah, dirinya berusaha mencari, dan hanya anak bungsunya yang ditemukan selamat. Sementara kakak-kakaknya tidak tertolong,” tutur Jeki, menirukan cerita Samsudin.
Dari penuturan warga, jelas Jeki, banjir yang melanda wilayah Lamsel, lantaran jebolnya tanggul pada aliran sungai Katibung. Banjir tersebut, kata Jeki, tidak hanya merenggut korban nyawa, tetapi juga beberapa unit rumah terbawa arus dan merendam sawah dan ladang milik warga.
“Kami turut prihatian atas musibah yang terjadi. Untuk itu, kami meminta agar pemerintah setempat dapat segera melakukan perbaikan terhadap tanggul dan memastikan tanggul aman serta mampu menahan debit air, agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi,” pungkasnya. (tim/red/***)