Scroll untuk baca artikel
iklan
KOMUNITASPERISTIWA

Menatap Tubuh Bahasa: Puisi Lampung dalam Instalasi Visual

×

Menatap Tubuh Bahasa: Puisi Lampung dalam Instalasi Visual

Share this article

PEMBARUAN.ID – Taman Budaya Lampung akan menjadi saksi peluncuran Pameran Puisi Berbahasa Lampung pada Senin, 22 Juli 2024.

Pameran ini merupakan bagian dari program “Menatap Tubuh Bahasa: Festival Seni Bahasa Lampung” yang digelar selama seminggu penuh hingga 28 Juli mendatang.

Alexander GB, Pimpinan Rumah Kebudayaan Kober menjelaskan, pameran ini merupakan kolaborasi antara Rumah Kebudayaan Kober dan Kemendikbud RI melalui platform Dana Indonesiana. Upaya kultural ini bertujuan untuk merevitalisasi bahasa Lampung yang kian jarang digunakan.

Pameran ini menampilkan instalasi 120 puisi: 60 puisi dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa asal dan 60 puisi dalam bahasa Lampung sebagai hasil terjemahan.

“Pameran ini berangkat dari proses kuratorial 60 puisi modern karya penyair nasional yang diterjemahkan oleh penutur asli bahasa Lampung,” ujar Alexander.

Proses penerjemahan tersebut dimulai dengan workshop adaptasi dan penerjemahan teks puisi pada bulan Maret, dan berlanjut selama tiga bulan.

Alexander menekankan bahwa seni, termasuk sastra, teater, dan musik, adalah media yang multifungsi dalam upaya familiarisasi bahasa daerah kepada masyarakat luas.

“Familiarisasi bahasa daerah bukan hanya tentang mempelajari kosakata dan tata bahasa, tetapi juga memahami konteks penggunaannya,” jelasnya.

Pameran ini tidak hanya menyajikan puisi dalam bentuk teks, tetapi juga dalam instalasi visual yang menarik.

“Kami berusaha mencari tahu apakah puisi mampu mewadahi realitas puitik bahasa Lampung. Hasilnya, 60 puisi berhasil diterjemahkan dan dapat disejajarkan dengan bahasa Indonesia, menunjukkan urgensi revitalisasi bahasa Lampung dari aspek estetikanya,” tambah Alexander.

Selain itu, puisi-puisi tersebut juga dipresentasikan dalam tata letak visual yang menarik, menambah daya tarik pameran.

“Seminggu ke depan, karya-karya ini disuguhkan untuk masyarakat Lampung. Silahkan datang mulai Senin dari pagi hingga sore. Pameran ini gratis dan terbuka untuk umum,” pungkas Alexander.

Dengan hadirnya pameran ini, diharapkan bahasa Lampung tidak hanya menjadi bahan pelajaran di sekolah-sekolah, tetapi juga hidup dan berkembang dalam keseharian masyarakat, menembus batas-batas formalitas dan menjadi bagian integral dari identitas budaya. (sandika)


Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Ikuti juga saluran kami di Whatsapp klik disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *