PEMBARUAN.ID – Ketua PP Kagama, Ganjar Pranowo, melantik Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang Kagama Lampung periode 2024-2029 di Hotel Santika Premiere, Bandar Lampung, pada Sabtu (21/07/2024).
Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Kagama Lampung selalu istimewa. Menurutnya, hanya di Lampung pelantikan selalu meriah dengan atraksi budaya dari seluruh nusantara.
Ganjar mengapresiasi Kagama Lampung yang sangat aktif memberi sumbangsih melalui kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Kami di PP sering mendapatkan masukan kreatif dari Kagama Lampung untuk senantiasa melestarikan budaya, lingkungan, dan berbagai persoalan bangsa,” tuturnya.
Ganjar menekankan bahwa dengan tagline “guyub rukun migunani saklawase”, Kagama memiliki tugas merangkai sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi untuk berkontribusi secara optimal.
“Di tengah situasi yang tidak bagus, Kagama harus ada di mana-mana, sesuai dengan tagline Munas Kagama 2024 yaitu ‘Bakti Untuk Ibu Pertiwi’,” pungkasnya.
Pada acara ini, Ganjar Pranowo melantik puluhan pengurus Pengda Kagama Lampung, Pengcab Kota Bandar Lampung, Pengcab Metro, Pengcab Pringsewu, Pengcab Pesawaran, dan Pengcabsus Unila.
Ketua Pengda Kagama Lampung, drh. Nanang Purus Subendro, menyampaikan bahwa Kagama Lampung senantiasa berperan aktif dalam berbagai bidang.
“Semoga kita bisa menjalankan kepengurusan periode ini dengan lebih baik,” ujar Nanang.
Pj. Gubernur Lampung, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Senen Mustakim, mengapresiasi berbagai peran dan sumbangsih Kagama Lampung.
Senen menyatakan, semua aspek pembangunan di Provinsi Lampung membutuhkan pemikiran dan peran serta anggota Kagama untuk memajukan Lampung.
“Kami sangat berterima kasih atas sumbangsih Kagama Lampung dan terus berharap agar Kagama senantiasa berkontribusi untuk bersama-sama memajukan Lampung,” kata Senen.
Strategi Penanggulangan Banjir di Kota
Kagama Lampung juga menggelar seminar nasional sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pelantikan.
Seminar bertema “Dukungan Teknologi untuk Pengelolaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup” ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Awal Budiantoro, S.Hut., M.Eng (Kabid Pengelolaan PDAS & THL Dinas Kehutanan Provinsi Lampung) dan Prof. Dr. Dyah Indriana Kusumastuti, S.T., M.Sc (Dosen Fakultas Teknik UNILA), dengan Moderator Prof. Dr. Ir. Christine Wulandari, M.P., IPU.
Dyah menyampaikan, jika Bandarlampung tidak dilengkapi dengan daerah resapan air dan pemanenan air hujan yang baik, maka masalah banjir di kota ini akan sulit teratasi.
“Untuk mencegah banjir, ada tindakan struktural dan nonstruktural. Yang struktural dengan pemeliharaan sungai, sedangkan nonstruktural bisa melalui pengelolaan waduk, tanggul, dan bendungan pengendali banjir,” jelasnya.
Awal Budiantoro menambahkan bahwa dalam dua tahun terakhir, ada perubahan iklim dan suhu meningkat 1,2 derajat Celcius.
Menurutnya, luas tutupan lahan belum menjamin penyelesaian masalah banjir selama jenis tanamannya tidak sesuai fungsinya sebagai tanaman tutupan lahan. Awal juga menyatakan perlunya peran serta masyarakat di lokasi-lokasi rawan banjir.
Di akhir seminar, moderator Christine menekankan bahwa Kagama harus mengambil peran strategis dalam menanggulangi banjir.
Berbagai aspek penanggulangan banjir bisa dilakukan, mulai dari aspek tanaman dengan memperhatikan tipologi tanaman atau agroforestry, hingga aspek masyarakat dengan penguatan kelembagaan terkait kegiatan pemilihan jenis tanaman yang ditanam, proses pascapanen, hingga pemasaran.
Christine juga menyoroti pentingnya pengembangan kebijakan yang menjadi payung pemasaran bagi masyarakat serta kebijakan untuk menjaga kondisi alam tetap lestari.
“Itu semua diperlukan sebab tantangan lingkungan luar biasa, sehingga butuh usaha yang luar biasa keras dari semua pihak untuk pembenahan lingkungan menuju lestari dan menurunkan bencana,” kata Christine.
Acara ini turut dihadiri oleh para sesepuh Kagama Lampung, serta tamu undangan dari berbagai kalangan, baik birokrasi, akademisi, dan pengusaha. (***)