iklan
DUNIA KAMPUSUIN RIL

UIN RIL Usulkan Pembukaan Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris

×

UIN RIL Usulkan Pembukaan Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris

Share this article
IMG-20250918-WA0049-1024x682

Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) mengusulkan pembukaan Program Studi (Prodi) baru, yakni Bahasa dan Kebudayaan Inggris. Usulan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi bersama Senat Universitas yang digelar di Ruang Sidang Komisi Senat Lantai 1 Gedung Academic & Research Center, Kamis (18/9/2025).

Rapat tersebut dihadiri Ketua Senat Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag., Sekretaris Senat Prof. Dr. Moh. Bahrudin, M.Ag., serta Ketua Komisi I Prof. Dr. H. Agus Pahrudin, M.Pd. Dari pihak Fakultas Adab, hadir Wakil Dekan I Dr. Nadirsah Hawari, M.A., Ketua Gugus Penjamin Mutu Fakultas M. Bisri Mustofa, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris M. Ridho Kholid, dosen Yulan Puspita Rini, dan dosen FEBI Yeni Susanti.

Usulan Prodi Baru untuk Menjawab Kebutuhan Zaman

Pembukaan Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris ini didasari oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat dan dunia kerja terhadap bidang keilmuan bahasa serta budaya global. Selain itu, Fakultas Adab juga dinilai telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang memadai. Upaya ini selaras dengan visi UIN RIL untuk menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

Ketua Senat Prof. Idham Kholid menilai usulan tersebut memiliki relevansi tinggi dan potensi besar. “Kalau melihat kemungkinannya, Sastra Inggris memang menarik. Namun jika dilihat dari kemasan dan orientasinya, Bahasa dan Kebudayaan Inggris lebih relevan. Secara substantif, usulan ini sudah disusun secara argumentatif,” ujarnya.

Ia menambahkan, proposal tersebut perlu segera ditindaklanjuti secara formal. “Proposalnya terlihat bagus dan argumentasinya tidak hanya disampaikan secara lisan, tetapi juga perlu terdokumentasi dengan baik. Semoga ini membawa kebaikan bagi lembaga kita,” kata Idham.

Kurikulum Berorientasi Lulusan

Sementara itu, Ketua Komisi I Senat, Prof. Dr. H. Agus Pahrudin, M.Pd., menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Ia mengingatkan agar Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris memiliki pembeda yang jelas dari Sastra Inggris.

“Kurikulum bukan sekadar dokumen, tetapi harus diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran. Standar juga harus dipastikan, termasuk kesiapan SDM dan kesesuaian dengan keilmuan agama,” tandasnya.

Proses Panjang dan Dukungan Penuh Pimpinan

Wakil Dekan I Dr. Nadirsah Hawari, M.A., mengungkapkan bahwa rencana pembukaan prodi baru ini telah melalui proses panjang. Saat ini, Fakultas Adab baru memiliki dua prodi aktif, dan kehadiran prodi baru diharapkan menjadi energi baru bagi fakultas.

“Keinginan mendirikan prodi ini sebenarnya sudah lama ada. Baru tahun ini, setelah kami melihat ada beberapa prodi baru dibuka, pimpinan memberi sinyal untuk menghidupkan kembali semangat lama yang masih membara,” ujarnya.

Nadirsah menyebut, pimpinan fakultas telah mendapat lampu hijau dari dekan dan rektor untuk melanjutkan proses pengusulan. “Insya Allah pada akhir September ini proposal sudah kami siapkan dalam sistem SIAGA Kementerian. Kami mendengar penilaian biasanya dilakukan pada bulan Oktober. Mudah-mudahan dengan tekad dan sistem yang ada, akan ada keputusan menggembirakan,” jelasnya.

Membangun Relevansi dan Daya Saing Global

Menurut Nadirsah, pengusulan ini bukan sekadar menambah jumlah program studi, tetapi juga memperkuat eksistensi Fakultas Adab serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Ia menekankan bahwa pengembangan bidang bahasa dan kebudayaan menjadi langkah strategis dalam menjawab tantangan global.

“Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk di bidang pendidikan. Maka bahasa dan kebudayaan menjadi perangkat penting untuk membangun profil lulusan yang berdaya saing. Kami berharap ke depan akan lahir alumni yang mampu berkiprah di tingkat internasional, termasuk sebagai diplomat,” tuturnya.

Ia menambahkan, peluang pembukaan prodi baru juga terbuka luas setelah pemerintah mencabut moratorium pendirian program studi. “Hari ini di rumpun bahasa ada dua jalur, yakni Sastra Inggris dan Bahasa serta Kebudayaan Inggris. Kami melihat yang dibuka dalam sistem adalah Bahasa dan Kebudayaan Inggris. Ini lebih unik dan menarik dibandingkan sekadar berbicara sastra,” terang Nadirsah.

Dengan optimisme tinggi, Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung berharap Prodi Bahasa dan Kebudayaan Inggris dapat segera terealisasi dan menjadi salah satu program unggulan yang berkontribusi terhadap kemajuan kampus serta penguatan peradaban melalui kajian bahasa dan budaya. (***)


Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Ikuti juga saluran kami di Whatsapp klik disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *