list
Facebook
Twitter
WhatsApp

 

PEMBARUAN.ID – Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan review mission untuk proyek Higher Education for Technology and Innovation (HETI) yang didukung oleh Asian Development Bank (ADB), Kamis (7/11). Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi progres pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) dan Integrated Research Center (IRC) di lingkungan Unila.

Acara tersebut dihadiri Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila, Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., yang didampingi oleh Manajer PIU Proyek HETI, Prof. Dr. Satria Bangsawan, M.Si., beserta Tim PIU HETI Unila dan PPK Proyek HETI, Andius Dasa Putra. Dari pihak ADB, hadir Ketua Tim Review Mission sekaligus Senior Project Officer, Sutarum Wiryono, serta tim pendukung lainnya, termasuk Yutirsa Yunus selaku Project Analyst, Dwipayana Ali sebagai Civil Works Consultant, Riana Puspasari yang merupakan Social Development Officer for Gender, dan Sekretaris Eksekutif PMU, Dyah Kartiningdyah.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Tim Dikti, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila, Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., beserta jajaran Manajer PMSC, Tim Konsultan PT Nindya Karya, dan Tim Kontraktor.

Dalam sambutannya, Dr. Habibullah Jimad menegaskan bahwa proyek HETI dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Unila melalui pengembangan fasilitas RSPTN dan IRC yang berbasis pada standar internasional. “Proyek ini tidak hanya bertujuan membangun rumah sakit pendidikan modern tetapi juga untuk mengembangkan pusat riset yang terintegrasi, mengusung pedagogi inovatif dengan dukungan teknologi tinggi,” jelasnya.

Memasuki minggu ke-36 pembangunan fisik, proyek ini telah mencapai tahap signifikan menjelang akhir tahun 2024. Dr. Habibullah menyampaikan apresiasi kepada ADB dan seluruh pihak yang terlibat atas kontribusi mereka dalam mendukung kelancaran proyek HETI. “Kami berterima kasih atas dukungan penuh dari ADB dan dedikasi semua pihak dalam menjalankan proyek ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Habibullah menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan selama pelaksanaan proyek, mengundang seluruh peserta review mission untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan yang diperlukan untuk menentukan langkah-langkah berikutnya. “Kami berharap melalui kerja sama dan komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, proyek ini dapat menjadi bukti nyata dari dedikasi Unila dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas serta mendukung budaya inovasi di kalangan sivitas akademika,” ujarnya.

Review mission ini direncanakan berlangsung selama dua hari, dimulai dengan inspeksi langsung ke lokasi pembangunan serta evaluasi operasionalisasi RSPTN dan IRC. (***)

Leave a Comment

Berita Terkait