iklan
DUNIA KAMPUSUIN RIL

Dua Dosen UIN Raden Intan Lampung Lolos Program Hibah Riset Dana Indonesiana 2025

×

Dua Dosen UIN Raden Intan Lampung Lolos Program Hibah Riset Dana Indonesiana 2025

Share this article

Dua dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berhasil lolos dalam program bergengsi Hibah Riset Dana Indonesiana 2025 yang dikelola oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Pengumuman resmi disampaikan melalui akun masing-masing pengaju serta surat keputusan dari Sekretariat Jenderal Kementerian Kebudayaan.

Terdapat dua kategori riset yang berhasil diraih oleh para akademisi UIN RIL. Pertama, Agus Mahfudin Setiawan, M.Hum., dosen Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), yang berhasil lolos dalam skema Pengusul Perorangan kategori Penciptaan Karya Kreatif Inovatif. Riset yang diajukan Agus berjudul Dokumenter Transformasi Bandar Lampung: Sejarah Publik tentang Jaringan Transportasi dan Pendidikan Multiagama.

Pengumuman resmi diterbitkan melalui surat bernomor 1898/A1/Dana_Indonesiana/2025 tertanggal 27 Agustus 2025. Agus menjelaskan bahwa Bandar Lampung memiliki sejarah panjang sebagai kota pelabuhan strategis di Selat Sunda sejak abad ke-16, yang berkembang menjadi ruang pertemuan berbagai etnis, agama, dan budaya.

“Sayangnya, narasi sejarah kota ini masih minim terdokumentasi dalam media yang bisa diakses publik, khususnya generasi muda,” ujar Agus. Melalui film dokumenter, ia berharap dapat menghadirkan sejarah publik dengan pendekatan visual yang komunikatif.

“Sejarah tidak hanya untuk dikenang, tetapi menjadi dasar merancang masa depan yang lebih baik. Bandar Lampung adalah cermin bagaimana keragaman dapat menjadi kekuatan budaya yang berkelanjutan,” tambahnya.

Kategori kedua diraih oleh tim lintas prodi dari Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, yakni Program Studi Sosiologi Agama dan Psikologi Islam UIN RIL. Tim ini berhasil lolos dengan judul riset Interelasi Tradisi dan Religi sebagai Resiliensi Sosial Masyarakat Pulau Sebesi Pasca Tsunami dalam kategori Kajian Objek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar Budaya. Pengumuman ini ditetapkan melalui surat bernomor 2501/A1/Dana_Indonesiana/2025 tertanggal 28 Agustus 2025.

Tim peneliti terdiri dari Luthfi Salim, M.Sosio., Pandu Irawan R., M.A., dan Nurul Isnaini, M.Psi. “Alhamdulillah, kami merasa bersyukur atas kesempatan ini,” kata Luthfi, selaku pengusul utama. Ia menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan dengan pendekatan interdisipliner antara sosiologi dan psikologi.

Dari sisi sosiologi, kajian menyoroti tradisi dan kearifan lokal sebagai sumber kekuatan kolektif masyarakat dalam menghadapi bencana. Sementara dari sisi psikologi, penelitian menelaah peran religiusitas dan kesehatan mental dalam pemulihan individu maupun komunitas. Selain publikasi ilmiah, tim juga akan menghasilkan film dokumenter yang merekam narasi dan ketangguhan masyarakat Pulau Sebesi.

“Melalui medium visual ini, kami berharap pesan tentang pentingnya resiliensi sosial dapat menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk pembuat kebijakan dan generasi muda,” ujar Luthfi.

Seleksi Hibah Riset Dana Indonesiana 2025 berlangsung sejak Juli melalui proses ketat, mulai dari pengunggahan proposal, penyusunan portofolio kegiatan kebudayaan, hingga rekomendasi kelayakan dari lembaga riset dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII.

Program Dana Indonesiana merupakan bantuan pemerintah bagi pelaku budaya, bersumber dari Dana Abadi Kebudayaan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dengan tema Pemajuan Kebudayaan yang Inklusif, Harmonis, dan Berkelanjutan, program ini bertujuan memperluas akses pendanaan serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam membangun ekosistem kebudayaan yang dinamis.

Tahun ini, Dana Indonesiana membuka 11 kategori hibah, di antaranya Dukungan Institusional Bagi Organisasi Kebudayaan, Pendayagunaan Ruang Publik, Dokumentasi Karya Pengetahuan Maestro, Penciptaan Karya Kreatif Inovatif, Kajian Objek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar Budaya, Sinema Indonesia, serta Program Kewirausahaan Budaya.

Keberhasilan dua dosen UIN Raden Intan Lampung ini menjadi bukti kontribusi nyata kampus dalam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan nasional, serta memperkuat posisi UIN RIL sebagai pusat riset yang adaptif terhadap isu-isu sosial dan budaya di Indonesia. (***)


Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Ikuti juga saluran kami di Whatsapp klik disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *