Prestasi membanggakan kembali diraih oleh sivitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN RIL, Vandan Wiliyanti, terpilih sebagai salah satu peserta Governance for New Leadership Program yang diselenggarakan oleh Polkadot Blockchain Academy (PBA) di Nusa Dua, Bali, pada 7–14 September 2025.
Program bergengsi ini diikuti oleh peserta dari berbagai sektor, mulai dari akademisi, pemerintah, hingga industri. Selain UIN RIL, hadir pula perwakilan dari Universitas Indonesia, Universitas Negeri Makassar, STIKOM Bali, dan University of East London. Kegiatan ini juga dihadiri oleh staf ahli presiden, perwakilan asosiasi blockchain dari 70 negara, BUMN, BUMD, serta sejumlah kepala daerah.
Kolaborasi Lintas Sektor Menuju Tata Kelola Digital
Kehadiran berbagai kalangan dalam program ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi blockchain untuk pengembangan pendidikan, riset, dan tata kelola digital di Indonesia.
Para peserta berkesempatan mengikuti kuliah langsung dari Dr. Gavin Wood, pendiri Polkadot sekaligus co-founder Ethereum dan penggagas konsep Web3. Sesi berlangsung di UID Bali Campus, pusat pembelajaran internasional yang bekerja sama dengan MIT Sloan School of Management dan Universitas Indonesia.
Dalam program tersebut, peserta mendalami masa depan tata kelola digital, tokenisasi, serta peluang blockchain dalam mendukung Quantum Computing dan sains berbasis data di era Web3.
Beasiswa Penuh untuk Dosen UIN RIL
Vandan menyebut bahwa kesempatan ini sangat berharga bagi pengembangan ilmu pengetahuan di UIN Raden Intan Lampung.
“Program ini biasanya bernilai USD 2.000 per peserta, tetapi dengan dukungan beasiswa penuh, saya hanya perlu membayar 5 DOT untuk komitmen program serta biaya transportasi pribadi. Kesempatan ini sangat berharga untuk membawa wawasan baru tentang blockchain dan Quantum Computing ke kampus, sekaligus memperkuat penelitian di bidang Fisika Komputasi,” ujar Vandan.
Sebagai Sekretaris Prodi S1 Kimia FST UIN RIL, ia menambahkan bahwa teknologi blockchain berpotensi besar mendukung keamanan data riset, kolaborasi global, dan transparansi penelitian.
“Dengan tokenisasi, peluang pendanaan riset bisa menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Belajar dari Para Pakar Dunia
Selama sepekan, peserta mempelajari berbagai materi penting, mulai dari dasar-dasar blockchain, tata kelola (Gov1 & OpenGov), Decentralized Autonomous Organizations (DAO), desain mekanisme, kerangka regulasi, hingga politik industri kripto.
Mereka dipandu langsung oleh para pengajar internasional ternama, seperti Dr. Filippo Franchini, Dr. Primavera de Filippi, Lovisa Björna, dan Nathalie Boyke.
Bali Jadi Tuan Rumah Program Global
Program ini merupakan bagian dari edisi ketujuh PBA Campus, yang sebelumnya telah diadakan di Cambridge, Buenos Aires, Berkeley, Hong Kong, Singapura, dan Lucerne. Tahun ini, Bali menjadi tuan rumah program Governance for New Leadership untuk pertama kalinya di Indonesia.
Sejak berdiri pada 2022, Polkadot Blockchain Academy telah melatih lebih dari 1.000 pengembang, pendiri, dan profesional blockchain dari seluruh dunia, baik melalui program daring maupun tatap muka. Akademi ini berkomitmen menjadi pusat pengembangan talenta global di ekosistem Polkadot dan motor penggerak inovasi menuju era Web3.














