PEMBARUANID – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, melaksanakan audiensi penting ke Universitas Lampung (Unila) pada Selasa, 6 Februari 2024. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk memperkuat hubungan baik dan koordinasi terkait perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) serta implementasi kerja sama antara Unila dan BPS Lampung.
Atas Parlindungan Lubis bersama jajaran fungsional BPS diterima dengan hangat oleh Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN., Eng., beserta pimpinan dan staf universitas lainnya di ruang kerja rektor.
Dalam pertemuan tersebut, Atas Parlindungan Lubis menjelaskan bahwa BPS tengah menjalankan sejumlah program penguatan data statistik, terutama yang berkaitan dengan Provinsi Lampung. Salah satu program unggulan yang digagas oleh BPS adalah Pojok Statistik dan Pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Pojok statistik ini adalah aplikasi layanan yang bertujuan memberikan akses yang mudah, cepat, dan terjangkau bagi pengguna data BPS, dan Desa Cantik merupakan langkah pembinaan statistik di tingkat desa secara berkelanjutan.
Dalam upaya mewujudkan program-program tersebut, BPS Provinsi Lampung berupaya memperpanjang kerja sama dengan Unila dan menguatkan kerjasama melalui kelembagaan agar program kerja kedua belah pihak dapat dijalankan secara efisien.
“Atas Parlindungan Lubis menggagas perpanjangan kerja sama dan menguraikan substansi kerja sama ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi statistik masyarakat sehingga mereka lebih teredukasi,” ujarnya.
Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan universitas untuk berkolaborasi dengan BPS Provinsi Lampung dalam mewujudkan program Pojok Statistik, Desa Cantik, serta program BPS lainnya.
Unila memiliki program KKN bagi mahasiswa dan pengabdian masyarakat bagi dosen, serta aktif menyosialisasikan program pemerintah sambil belajar di masyarakat. Prof. Lusmeilia juga menambahkan bahwa program KKN Unila terselenggara dua kali setahun dengan melibatkan lebih dari 5.200 mahasiswa aktif ke desa-desa, sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“MoU dan kerja sama ini juga akan tercatat dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) pada kementerian, di mana saat ini Unila berada pada posisi juara tiga nasional dalam bidang kerja sama,” tambahnya.
Selain itu, Prof. Lusmeilia menegaskan bahwa Unila siap memberikan pengalaman dan tugas pembelajaran bagi mahasiswa untuk terlibat dalam pengumpulan data statistik di masyarakat, yang akan mendukung pengembangan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang ini. (***)