Desa Alamjaya di Bawah Bayang-Bayang Penyimpangan DD
PEMBARUAN.ID – Udara segar di Desa Alamjaya, Kotabumi Selatan, tak lagi mendamaikan. Ya, warga dikejutkan oleh berita dugaan penyimpangan dana desa (DD) yang mengalir di tahun anggaran 2023.
Suara burung yang biasanya mendominasi pagi itu, kini bersaing dengan bisik-bisik warga yang mempertanyakan kemana larinya anggaran yang seharusnya membangun desa mereka itu.
Di balik pintu ruang kerja yang sederhana, Kamis (06/06/2024) Pelaksana Tugas Harian (PLH) Inspektur Inspektorat Lampung Utara, Ilham Akbar, duduk dengan wajah serius saat berbicara kepada Tim Pembaruan.id.
“Langkah pertama yang akan kita lakukan adalah melakukan kroscek untuk memverifikasi informasi yang ada. Kita harus cari tahu bagaimana informasi sebenarnya,” kata Ilham, seraya menekankan pentingnya mengecek setiap detail terkait pembangunan yang terindikasi menyimpang tersebut.
Ilham tak hanya berhenti di situ. Ia juga menegaskan bahwa pengawasan tidak hanya menjadi tugas Inspektorat semata.
“Pengawasan bukan hanya bisa dilakukan oleh Inspektorat saja, tapi juga oleh masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat,” tandasnya.
Sebuah seruan yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat dalam mengawasi alokasi Dana Desa (DD).
Data yang ada memperlihatkan jumlah anggaran yang signifikan. Dana sebesar Rp 97.479.400 dikucurkan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sementara program ketahanan pangan memperoleh Rp 37.014.400 untuk pembelian hewan ternak kambing dan Rp 27.000.000 untuk bibit sayur-mayur. Angka-angka ini seharusnya merefleksikan kemajuan, bukan kecurigaan.
Namun, kenyataan di lapangan berbicara lain. Warga sekitar mengungkapkan adanya potensi penyimpangan. Seorang warga yang identitasnya disembunyikan, mengungkapkan keprihatinannya kepada wartawan.
“Kantor BUMDes terlihat terbengkalai, bagaimana program ini bisa berjalan? Tidak ada kegiatan yang berlangsung baik untuk BUMDes, ternak kambing, maupun pengadaan bibit tanaman sayuran,” ungkapnya, ditemui pembaruan.id pekan lalu.
Desa Alamjaya, yang seharusnya menjadi contoh kemajuan melalui Dana Desa, kini berada di bawah bayang-bayang kecurigaan.
Dengan harapan besar, Inspektorat bersama masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan Dana Desa.
Tujuannya jelas, memastikan anggaran digunakan sesuai dengan peruntukannya dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Desa Alamjaya menunggu kepastian. Apakah dana yang semestinya mengangkat taraf hidup mereka benar-benar terwujud dalam pembangunan nyata, atau justru hilang di tengah jalan karena ulah segelintir oknum. Jawaban dari pertanyaan ini kini berada di tangan semua pihak yang peduli akan masa depan desa tersebut. (rofiq/tim/red)