PEMBARUAN.ID – Di balik riuh proyek pembangunan, ada sebuah cerita yang terselip di sudut-sudut tanah perkebunan tua di Sumatera Utara.
PT Nusa Dua Propertindo (PT NDP), anak perusahaan PTPN I yang beroperasi di wilayah Regional 1, tengah berkejaran dengan waktu untuk merampungkan pembersihan lahan HGU di perkebunan Sampali dan Bandar Khalifah.
Tak kurang dari 100 hektar di Sampali dan 34 hektar di Bandar Khalifah kini tengah dipersiapkan untuk meretas wajah baru Deli Serdang. Ratusan rumah sudah dirobohkan dengan tenang, setelah penghuni menerima tali asih dari PT Ciputra.
Sastra, SH, MKn, Penasehat Hukum PT NDP, dengan keyakinan yang tegas menggambarkan progres di Desa Sampali sebagai sesuatu yang “cukup positif.” Katanya, hampir tak ada hambatan berarti yang datang dari warga. Seolah, tanah ini tahu persis bahwa perjalanannya belum usai.
Lebih dari sekadar membangun, PT NDP memulai sebuah kerjasama yang membawa harapan baru bagi masa depan Deli Serdang. Sastra menyampaikan bahwa direktur mereka, Iman Subekti, optimis pembersihan lahan di Bandar Khalifah juga akan selesai tepat waktu.
Iman dan timnya tahu bahwa proyek besar ini bukan hanya sekadar beton dan baja, tetapi juga sebuah misi untuk menghidupkan kembali ruang-ruang yang selama ini terpendam di bawah rerimbunan perkebunan.
Kerjasama antara PTPN 2 (kini PTPN I Regional 1) dan PT Ciputra, yang tercatat dalam Kepres No. 12 Tahun 2011, bukan hanya sekadar strategi bisnis. Di atas tanah 8.000 hektar ini, mereka akan membangun kawasan yang melampaui sekadar perumahan.
Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat industri, bisnis, pergudangan, dan ruang hijau. Ada mimpi yang tertanam di sana, mimpi untuk mengubah wajah perkebunan yang sudah lelah menanggung beban sejarah.
“Mungkin ini memang megaproyek yang ambisius, tetapi kami berkomitmen menjalankannya sesuai peraturan,” ujar Sastra, meyakinkan.
Ekonomi Deli Serdang membutuhkan napas baru, dan PT NDP ingin memberi kontribusi nyata. Pendapatan PTPN I yang tercatat sebesar Rp96,32 miliar hingga tahun lalu adalah bukti bahwa kerjasama ini tak sekadar rencana di atas kertas.
Ada masa depan yang menunggu di tanah ini, sebuah simfoni ekonomi baru yang perlahan terbangun.
Di sela-sela penjelasan, Desmon MN, Sekretaris Perusahaan PTPN I Regional 1, menggambarkan megahnya visi masa depan. Kecamatan demi kecamatan – Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, hingga Tanjung Morawa – akan menjadi saksi bagaimana wajah Deli Serdang berganti rupa.
Kawasan-kawasan hijau, tertata dengan modernitas yang anggun, akan menjadi oase baru bagi warga sekitar.
Bagi PTPN I, kerjasama dengan PT Ciputra bukanlah sekadar proyek; ini adalah pengabdian untuk jangka panjang. Saat ini, fokus masih pada pembangunan residensial, namun nantinya kawasan pergudangan, industri, dan bisnis akan melengkapi simfoni besar ini.
Desmon menutup harapannya dengan senyuman, “Dampak positifnya akan terasa, pelan tapi pasti.”
Di Selatan Kota Medan, kisah lain bergulir di eks kebun Kwala Bekala. Bersama Perumnas, PTPN I membangun Kota Mandiri Bekala, sebuah harapan untuk 800 hektar tanah yang kini mulai berdenyut dengan kehidupan. Ratusan rumah sudah berdiri kokoh, dari tipe RSS hingga tipe menengah, semuanya disambut hangat oleh masyarakat.
Ibnu Maulana I. Arief, Plh. Sekretaris Perusahaan PTPN I, dengan bangga menambahkan bahwa kerjasama ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menyediakan hunian untuk rakyat. Di atas tanah yang dahulu sunyi, kini bersemi asa dan kehidupan.
Ini bukan sekadar proyek; ini adalah perjalanan panjang yang menyatukan kepentingan ekonomi, lingkungan, dan masa depan. (***)
Sekarang maint business PTPN bukan lagi perkebunan ya? Sudah bisnis jual beli tanah HGU dan property mewah ya?