PEMBARUAN.ID – Pemerintah Provinsi Lampung akan menghentikan penggunaan aspal dan beralih sepenuhnya ke rigid beton untuk pembangunan jalan provinsi mulai 2026. Langkah ini diambil guna menekan kerusakan berulang sekaligus mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan kebijakan ini merupakan upaya untuk memastikan infrastruktur jalan lebih tahan lama, terutama menghadapi beban kendaraan berat.
“Mulai 2026, semua jalan provinsi akan menggunakan rigid beton. Tujuannya agar jalan tidak cepat rusak,” ujarnya.
Kebijakan ini sejalan dengan target RPJMD Lampung yang menargetkan jalan mantap 90% pada 2028 dan meningkat menjadi 94% pada 2030. Pembangunan juga akan difokuskan pada wilayah dengan potensi pertumbuhan ekonomi baru, khususnya sektor berbasis pertanian.
Untuk pendanaan, Pemprov akan memanfaatkan kombinasi APBD, skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), hingga dana CSR. Selain itu, perusahaan pengguna jalan juga didorong untuk turut berkontribusi.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M. Taufiqullah, menjelaskan bahwa penerapan rigid beton akan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas pada ruas jalan bertonase tinggi dan kawasan padat penduduk.
“Jalan sosial seperti di Kalirejo yang padat dan sering dilintasi kendaraan besar, akan kami beton juga,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (03/10/2025).
Dengan strategi ini, Pemprov Lampung optimistis ketahanan jalan akan meningkat, biaya perawatan dapat ditekan, dan pembangunan ekonomi daerah berlangsung lebih merata. (sandika)
Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Ikuti juga saluran kami di Whatsapp klik disini
